FSRU Lampung miliki kapasitas hingga 170 ribu m3
FSRU Lampung miliki kapasitas hingga 170 ribu m3
A
A
A
Sindonews.com - Kapal Floating Storage Receiving Terminal (FSRU) Lampung milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang mampu mengubah gas alam cair (Liquid Natural Gas/LNG) menjadi gas (regasifikasi), memiliki daya tampung hingga 170.000 meter kubik (m3). LNG yang telah dicairkan tersebut akan disalurkan ke konsumen melalui jaringan pipa gas.
"FSRU ini berukuran panjang 294 meter, lebar 46 meter dan bobot 81.900 ton. Ini bisa menampung LNG sebanyak 170.000 m3. Kemampuan regasifikasi maksimal 240 juta kaki kubik per hari (MMSCFD)," ujar Head of Corporate Communication PGN, Ridha Ababil dalam acara Media Site Visit FSRU Lampung, Sabtu, (10/5/2014).
Dia menjelaskan, FSRU Lampung yang akan beroperasi pada Juli 2014 ini juga sudah memiliki fasilitas break-bulking, yaitu fasilitas untuk memuat LNG dari FSRU ke kapal LNG kecil guna menyuplai LNG ke wilayah lain di Indonesia.
FSRU sendiri, lanjut Ridha, merupakan bagian dari terminal penerima LNG. FSRU Lampung dibangun di Hyundai Heavy Industries (Ulsan, Korea) pada Oktober 2012 dan selesai pada 7 April 2014.
"Kapalnya sendiri kita sewa dari Hoeghe Indonesia. Dia itu perusahaan Norwegia, tapi kapalnya sudah berbendera Indonesia. Masa pakainya sampai 25 tahun," ungkapnya.
Untuk dapat menyediakan fasilitas ini, PGN menggelontorkan investasi hingga sebesar USD250 juta untuk sewa kapal sekaligus sejumlah investasi lain termasuk biaya operasional fasilitas ini selama 25 tahun.
"Pembangunan seluruh bagian terminal penerima LNG di Lampung akan selesai pada awal Juni 2014. Setelah melakukan testing dan commissioning, terminal penerima LNG akan mulai beroperasi sekitar awal Juli 2014," tandasnya.
"FSRU ini berukuran panjang 294 meter, lebar 46 meter dan bobot 81.900 ton. Ini bisa menampung LNG sebanyak 170.000 m3. Kemampuan regasifikasi maksimal 240 juta kaki kubik per hari (MMSCFD)," ujar Head of Corporate Communication PGN, Ridha Ababil dalam acara Media Site Visit FSRU Lampung, Sabtu, (10/5/2014).
Dia menjelaskan, FSRU Lampung yang akan beroperasi pada Juli 2014 ini juga sudah memiliki fasilitas break-bulking, yaitu fasilitas untuk memuat LNG dari FSRU ke kapal LNG kecil guna menyuplai LNG ke wilayah lain di Indonesia.
FSRU sendiri, lanjut Ridha, merupakan bagian dari terminal penerima LNG. FSRU Lampung dibangun di Hyundai Heavy Industries (Ulsan, Korea) pada Oktober 2012 dan selesai pada 7 April 2014.
"Kapalnya sendiri kita sewa dari Hoeghe Indonesia. Dia itu perusahaan Norwegia, tapi kapalnya sudah berbendera Indonesia. Masa pakainya sampai 25 tahun," ungkapnya.
Untuk dapat menyediakan fasilitas ini, PGN menggelontorkan investasi hingga sebesar USD250 juta untuk sewa kapal sekaligus sejumlah investasi lain termasuk biaya operasional fasilitas ini selama 25 tahun.
"Pembangunan seluruh bagian terminal penerima LNG di Lampung akan selesai pada awal Juni 2014. Setelah melakukan testing dan commissioning, terminal penerima LNG akan mulai beroperasi sekitar awal Juli 2014," tandasnya.
(dmd)
Explore More