Intikeramik bidik omzet Rp300 M
A
A
A
Sindonews.com - Emiten produsen lantai keramik bermerek Essenza, PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) membidik penjualan tahun ini sebesar Rp300 miliar atau meningkat 41,84 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Presiden Direktur IKAI Lie Ju Tjhong mengatakan, sebagian besar penjualan tahun ini masih ditopang dari pasar domestik. Sedangkan, untuk impor jumlahnya hanya sekitar 10 persen.
Menurut dia, pangsa pasar domestik masih terbuka lebar untuk industri keramik. "Tahun ini kami membidik omzet sekitar Rp300 miliar dari total target penjualan. Sekitar 90 persen berasal dari pasar domestik dan 10 persen berasal dari ekspor melalui pasar internasional," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Senin (12/5/2014).
Sepanjang 2013 lalu, perseroan telah membukukan penjualan sebesar Rp211,50 miliar. Penjualan bersih tersebut tumbuh sekitar 5,1 persen dari tahun sebelumnya. Meski demikian, perseroan masih mencatat rugi bersih Rp43 miliar, sementara tahun sebelumnya Rp39,676 miliar.
Dari segi aset perseroan, terjadi penurunan dari Rp507,4 miliar pada 2012 menjadi Rp482 miliar pada 2013. Pada tahun lalu, penjualan produk ubin porselen dengan merek dagang Essenza tersebut untuk pasar domestik mencapai Rp196,2 miliar, naik Rp16,3 miliar atau 9 persen dibandingkan 2012.
Sedangkan untuk pasar ekspor, penjualannya sebesar Rp15,3 miliar dengan kontribusi penjualan sebesar 7 persen dari jumlah penjualan konsolidasi Intikeramik, turun dibandingkan 2012 yang memberikan kontribusi sebesar 10,6 persen.
"Penurunan ini disebabkan karena perseroan lebih fokus kepada pasar lokal," tuturnya.
Presiden Direktur IKAI Lie Ju Tjhong mengatakan, sebagian besar penjualan tahun ini masih ditopang dari pasar domestik. Sedangkan, untuk impor jumlahnya hanya sekitar 10 persen.
Menurut dia, pangsa pasar domestik masih terbuka lebar untuk industri keramik. "Tahun ini kami membidik omzet sekitar Rp300 miliar dari total target penjualan. Sekitar 90 persen berasal dari pasar domestik dan 10 persen berasal dari ekspor melalui pasar internasional," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Senin (12/5/2014).
Sepanjang 2013 lalu, perseroan telah membukukan penjualan sebesar Rp211,50 miliar. Penjualan bersih tersebut tumbuh sekitar 5,1 persen dari tahun sebelumnya. Meski demikian, perseroan masih mencatat rugi bersih Rp43 miliar, sementara tahun sebelumnya Rp39,676 miliar.
Dari segi aset perseroan, terjadi penurunan dari Rp507,4 miliar pada 2012 menjadi Rp482 miliar pada 2013. Pada tahun lalu, penjualan produk ubin porselen dengan merek dagang Essenza tersebut untuk pasar domestik mencapai Rp196,2 miliar, naik Rp16,3 miliar atau 9 persen dibandingkan 2012.
Sedangkan untuk pasar ekspor, penjualannya sebesar Rp15,3 miliar dengan kontribusi penjualan sebesar 7 persen dari jumlah penjualan konsolidasi Intikeramik, turun dibandingkan 2012 yang memberikan kontribusi sebesar 10,6 persen.
"Penurunan ini disebabkan karena perseroan lebih fokus kepada pasar lokal," tuturnya.
(rna)