Pemerintah kaji laporan tim pembangunan smelter

Senin, 12 Mei 2014 - 16:46 WIB
Pemerintah kaji laporan...
Pemerintah kaji laporan tim pembangunan smelter
A A A
Sindonews.com - Pemerintah saat ini tengah melakukan evaluasi kajian laporan tim independen terkait pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter).

Ada lima perusahaan yang menunjukkan kemajuan pembangunan smelter. Kelima perusahaan itu, yakni PT Freeport Indonesia, PT Newmont Nusa Tenggara, PT Sebuku Iron Lateritic Ores, PT Lumbung Mineral Sentosa, dan PT Sumber Suryadaya Prima.

“Hari ini kajian dari tim independen sedang kami lakukan,” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sukhyar di Jakarta, Senin (12/5/2014).

Selama ini, dia menjelaskan, baru satu smelter yang dilakukan verifikasi, yakni yang dibangun oleh Freeport dan PT Aneka Tambang, yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian prastudi kelayakan.

Adapun total smelter yang akan dibangun oleh Antam berkapasitas 400 ribu ton, dengan kebutuhan konsentrat tembaga mencapai 1,6 juta ton. Dengan dibangunnya fasilitas ini maka seluruh produksi akan terserap.

“Pasalnya total produksi kedua perusahaan itu mencapai 2,8 juta ton, di mana 1,2 juta ton telah diserap oleh PT Smelting Gresik. Dari produksi yang ada, cukup hanya dua smelter tembaga saja,” ujarnya.

Sukyar menjelaskan, kajian ini merupakan tahap awal yang kemudian diikuti dengan penerbitan rekomendasi Surat Persetujuan Ekspor (SPE) bagi kelima perusahaan tersebut. ESDM pernah menerbitkan SPE untuk kelima perusahaan itu, namun ditolak oleh Kementerian Perdagangan.

Dia menuturkan, penerbitan SPE tidak sesederhana yang dibayangkan sebelumnya, yakni cukup ditandatangani oleh kementerian ESDM, melainkan diperlukan tim independen agar verifikasi kemajuan pembangunan smelter lebih adil.

Tim independen terdiri atas kalangan akademisi yang berasal dari Institute Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Indonesia (UI) serta melibatkan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara (Tekmira) Kementerian ESDM serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Belum terbitnya SPE berdampak pada pengurangan kegiatan operasi tambang tembaga dan emas Batu Hijau Newmont Nusa Tenggara di Sumbawa Barat pada awal Juni 2014 mendatang. Pasalnya, penyimpanan konsentrat tembaga di Batu Hijau akan penuh pada akhir Mei 2014, sehingga terpaksa mengurangi kegiatan operasi secara bertahap.

Setelah fasilitas penyimpanan konsentrat tembaga di lokasi tambang penuh, maka memasuki tahap penghentian operasi penambangan dan pemrosesan, bersamaan dengan pengurangan secara signifikan jasa kontraktor, pembelian, pengeluaran modal, termasuk penyesuaian jadwal kerja dan kerja lembur karyawan.

Untuk melakukan penghematan dan menjaga kemampuan perusahaan agar dapat kembali beroperasi secara normal dan tepat waktu, sebagian besar karyawan akan dirumahkan dengan pendapatan yang dikurangi mulai awal Juni.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8353 seconds (0.1#10.140)