DAJK siapkan capex Rp400 M
A
A
A
Sindonews.com - PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk (DAJK) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp400 miliar.
Hingga akhir Desember 2013, perseroan telah menggunakan capex sebesar Rp150 miliar. Sisanya sebesar Rp250 miliar akan gunakan tahun ini.
Direktur Keuangan DAJK Witjaksono mengatakan, capex tersebut akan gunakan untuk kebutuhan membeli mesin-mesin, termasuk dua mesin baru yang akan dibeli dari luar negeri. Jika dua mesin baru tersebut sudah datang, maka akan menambah kapasitas produksi perseroan.
"Kita sudah punya penambahan kapasitas tahun lalu sekitar 48 ribu per tahun. Dengan penambahan dua mesin baru, maka total kapasitas menjadi 40 ribu hingga 50 ribu ton per tahun," katanya usai pencatatan saham perdana di Jakarta, Rabu (14/5/2014).
Menurutnya, saat ini perseroan memiliki dua lini produk utama, yaitu produksi kemasan offset printing dan corrugated carton. Adapun kapasitas produksi dari masing-masing lini mencapai 36 ribu ton per tahun untuk offset printing 48 ribu ton per tahun untuk corrugated carton.
"Kapasitas produksi tersebut berasal dari tiga pabrik yang dimiliki perseroan," ujar dia.
Produk- produk kemasan perseroan dipasok untuk sektor industri. Sektor makanan dan minuman, telekomunikasi dan kosmetik merupakan tiga sektor yang memberikan kontribusi pendapatan paling besar bagi perseroan. Sektor lain yang juga menjadi andalan adalah kimia, peralatan rumah tangga, farmasi, keramik dan suku cadang kendaraan.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur DAJK Andreas Chaiyadi Karwandi mengatakan, untuk divisi offset printing, perseroan berencana akan meningkatkan kapasitas produksi dari 36 ribu ton per tahun menjadi 76 ribu ton per tahun, atau setara dengan penambahan kapasitas sebesar 111 persen.
Menurutnya, tambahan ini berasal dari pembelian empat mesin baru 6-8 warna dan penggantian mesin lama. "Kami sudah dan sedang merealisasikan pergantian mesin. Harapannya pertengahan 2014 sudah selesai semua," kata Andreas.
Sementara, lanjut dia, untuk divisi corrugated carton telah mengalami peningkatan menjadi 48 ribu ton per tahun, dari 24 ribu ton per tahun pada tahun sebelumnya.
Sebelumnya, pada 14 Mei 2014, DAJK telah mencatatkan saham perdananya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode DAJK dibuka menguat 25 poin ke Rp495 per saham. Harga saham perseroan tertinggi berada pada level Rp510 per saham dan terendah di level Rp475 per saham.
Saham DAJK telah diperdagangkan sebanyak 95 kali dengan volume sebesar 5.400 lot dan nilai total perdagangan sebesar Rp1 miliar.
Hingga akhir Desember 2013, perseroan telah menggunakan capex sebesar Rp150 miliar. Sisanya sebesar Rp250 miliar akan gunakan tahun ini.
Direktur Keuangan DAJK Witjaksono mengatakan, capex tersebut akan gunakan untuk kebutuhan membeli mesin-mesin, termasuk dua mesin baru yang akan dibeli dari luar negeri. Jika dua mesin baru tersebut sudah datang, maka akan menambah kapasitas produksi perseroan.
"Kita sudah punya penambahan kapasitas tahun lalu sekitar 48 ribu per tahun. Dengan penambahan dua mesin baru, maka total kapasitas menjadi 40 ribu hingga 50 ribu ton per tahun," katanya usai pencatatan saham perdana di Jakarta, Rabu (14/5/2014).
Menurutnya, saat ini perseroan memiliki dua lini produk utama, yaitu produksi kemasan offset printing dan corrugated carton. Adapun kapasitas produksi dari masing-masing lini mencapai 36 ribu ton per tahun untuk offset printing 48 ribu ton per tahun untuk corrugated carton.
"Kapasitas produksi tersebut berasal dari tiga pabrik yang dimiliki perseroan," ujar dia.
Produk- produk kemasan perseroan dipasok untuk sektor industri. Sektor makanan dan minuman, telekomunikasi dan kosmetik merupakan tiga sektor yang memberikan kontribusi pendapatan paling besar bagi perseroan. Sektor lain yang juga menjadi andalan adalah kimia, peralatan rumah tangga, farmasi, keramik dan suku cadang kendaraan.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur DAJK Andreas Chaiyadi Karwandi mengatakan, untuk divisi offset printing, perseroan berencana akan meningkatkan kapasitas produksi dari 36 ribu ton per tahun menjadi 76 ribu ton per tahun, atau setara dengan penambahan kapasitas sebesar 111 persen.
Menurutnya, tambahan ini berasal dari pembelian empat mesin baru 6-8 warna dan penggantian mesin lama. "Kami sudah dan sedang merealisasikan pergantian mesin. Harapannya pertengahan 2014 sudah selesai semua," kata Andreas.
Sementara, lanjut dia, untuk divisi corrugated carton telah mengalami peningkatan menjadi 48 ribu ton per tahun, dari 24 ribu ton per tahun pada tahun sebelumnya.
Sebelumnya, pada 14 Mei 2014, DAJK telah mencatatkan saham perdananya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode DAJK dibuka menguat 25 poin ke Rp495 per saham. Harga saham perseroan tertinggi berada pada level Rp510 per saham dan terendah di level Rp475 per saham.
Saham DAJK telah diperdagangkan sebanyak 95 kali dengan volume sebesar 5.400 lot dan nilai total perdagangan sebesar Rp1 miliar.
(izz)