Indofood alokasikan capex Rp9,6 T
Indofood alokasikan capex Rp9,6 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) pada tahun ini telah menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk 2014 sebesar Rp9,6 triliun.
"Capex kami keseluruhan itu Rp9,6 triliun untuk tahun ini," kata Direktur INDF Werianty Setiawan usai RUPS di Gedung Indofood, Jakarta, Jumat (16/5/2014).
Dia menjelaskan, capex tersebut diambil dari kas internal perseroan. Pasalnya, pada capex 2013 perseroan hanya mampu menyerap 80 persen.
"Tahun lalu capex Rp6 triliun. Anggaran kita memang pemakaiannya hanya 80 persen biasanya, dan pendanaannya dari kas internal," imbuhnya.
Werianty menuturkan, capex yang sebesar Rp9,6 triliun pada tahun buku 2014 akan dipergunakan sabagai modal ekspansi anak perusahaan INDF tahun ini. Untuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sebesar 27 persen yang akan digunakan untuk mie instan dan ekspansi kapasitas dan pembangunan beberapa pabrik baru.
"Kemudian untuk Bogasari 18 persen yang akan digunakan untuk ekspansi bisnis, untuk bisnis Agri Bisnis 13 persen yang diperuntukan untuk tanaman baru, untuk distribusi 2 persen, bisnis budidaya 20 persen untuk pembangunan industrial farming," pungkasnya.
"Capex kami keseluruhan itu Rp9,6 triliun untuk tahun ini," kata Direktur INDF Werianty Setiawan usai RUPS di Gedung Indofood, Jakarta, Jumat (16/5/2014).
Dia menjelaskan, capex tersebut diambil dari kas internal perseroan. Pasalnya, pada capex 2013 perseroan hanya mampu menyerap 80 persen.
"Tahun lalu capex Rp6 triliun. Anggaran kita memang pemakaiannya hanya 80 persen biasanya, dan pendanaannya dari kas internal," imbuhnya.
Werianty menuturkan, capex yang sebesar Rp9,6 triliun pada tahun buku 2014 akan dipergunakan sabagai modal ekspansi anak perusahaan INDF tahun ini. Untuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) sebesar 27 persen yang akan digunakan untuk mie instan dan ekspansi kapasitas dan pembangunan beberapa pabrik baru.
"Kemudian untuk Bogasari 18 persen yang akan digunakan untuk ekspansi bisnis, untuk bisnis Agri Bisnis 13 persen yang diperuntukan untuk tanaman baru, untuk distribusi 2 persen, bisnis budidaya 20 persen untuk pembangunan industrial farming," pungkasnya.
(izz)
Explore More