Dahlan: Pengelola Mahakam harus sudah ditentukan
Jum'at, 16 Mei 2014 - 20:17 WIB
Dahlan: Pengelola Mahakam harus sudah ditentukan
A
A
A
Sindonews.com - Sumber minyak Blok Mahakam akan habis masa kontraknya pada 2017. Menurut perjanjiannya, jika kontraknya sudah mau habis, dua tahun sebelumnya harus tentukan siapa yang memegang Mahakam setelah kontraknya habis.
"Kalau itu bisa memaklumi karena pemerintah sekarang tidak bisa membuat keputusan. Akan mempengaruhi kinerja pemerintahan yang akan datang. Pemerintah sekarang tahu diri bahwa perkara ini terlalu besar untuk diputuskan sekarang," ujar Menteri BUMN Dahlan Iskan, di Jakarta, Jumat (16/5/2014)
Dahlan menambahkan, PT Pertamina (Persero) sudah berkirim surat untuk menyampaikan sudah mampu baik dalam pendanaan, teknologi, SDM dan manajemen.
"Itu penting karena ke depan tidak ada lagi yang bisa beralasan. Saya meminta Pertamina kirim surat itu agar tidak dipakai alasan kelak untuk dipakai memperpanjang kontrak lama," ujarnya.
Menurut Dahlan, awal 2015 harus diputuskan karena tidak mungkin tidak memakai persiapan. Investasi dan segala macam harus dipersiapkan. 100 hari pertama menjadi programnya, karena perlu persiapan yang cukup untuk menyerahkannya pada tahun 2017.
"Perusahaan minyak harus ada maintenance, sesuai dengan prosedur seandainya diserahkan Pertamina tidak dalam keadaan merosot. Nanti nama Pertamina yang akan jatuh. Kita harus menjaga itu, karena itu akhir tahun ini sudah diputuskan. Baik Pertamina baik pihak yang ingin memperpanjang ingin memanfaatkan ini. Mumpung pemerintah mau berakhir maka didorong untuk diputuskan," tutupnya.
"Kalau itu bisa memaklumi karena pemerintah sekarang tidak bisa membuat keputusan. Akan mempengaruhi kinerja pemerintahan yang akan datang. Pemerintah sekarang tahu diri bahwa perkara ini terlalu besar untuk diputuskan sekarang," ujar Menteri BUMN Dahlan Iskan, di Jakarta, Jumat (16/5/2014)
Dahlan menambahkan, PT Pertamina (Persero) sudah berkirim surat untuk menyampaikan sudah mampu baik dalam pendanaan, teknologi, SDM dan manajemen.
"Itu penting karena ke depan tidak ada lagi yang bisa beralasan. Saya meminta Pertamina kirim surat itu agar tidak dipakai alasan kelak untuk dipakai memperpanjang kontrak lama," ujarnya.
Menurut Dahlan, awal 2015 harus diputuskan karena tidak mungkin tidak memakai persiapan. Investasi dan segala macam harus dipersiapkan. 100 hari pertama menjadi programnya, karena perlu persiapan yang cukup untuk menyerahkannya pada tahun 2017.
"Perusahaan minyak harus ada maintenance, sesuai dengan prosedur seandainya diserahkan Pertamina tidak dalam keadaan merosot. Nanti nama Pertamina yang akan jatuh. Kita harus menjaga itu, karena itu akhir tahun ini sudah diputuskan. Baik Pertamina baik pihak yang ingin memperpanjang ingin memanfaatkan ini. Mumpung pemerintah mau berakhir maka didorong untuk diputuskan," tutupnya.
(gpr)
