Pendingin udara di Terminal 2 Bandara Soetta tak berfungsi
A
A
A
Sindonews.com - Akibat mesin pendingin rusak, suhu di Terminal II Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), tepatnya di ruang tunggu penumpang pesawat (boarding lounge) dan foodcourt panas.
Sejumlah tenant dan pengguna jasa penerbangan di bandara pun mengeluh. “Sudah ada dua minggu AC-nya mati, atau tidak berfungsi,” kata Itta, pemilik salah satu cafe di Terminal 2, Bandara Soetta, Jumat (16/5/2014).
Menurutnya, akibat pendingan udara rusak membuat pelanggan tidak betah berlama-lama duduk di cafe. ”Mereka (pengunjung) di cafe jadi kecewa. Akhirnya pakai kipas angin,” imbuh Itta.
Hal senada diungkapkan Wahyu, seorang pengguna jasa penerbangan. “Tak pantas rasanya bandara internasional panas, seperti di pasar tradisional saja,” ucapnya.
Menanggapi masalah tersebut, General Affair Manager Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan mengatakan, pihaknya mengalami kendala karena ada ketidakstabilan tegangan listrik dari gardu Teluknaga, Tangerang.
Menurutnya, standar kebutuhan tegangan listrik di bandara sekitar 20.000 volt. Namun, hari ini menjadi 19.000 volt. “Kalau didiamkan akan merusak AC, karena hidup tapi tidak dingin. Silernya bisa rusak. Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini,” ujarnya.
Namun, lanjut dia, sejak pukul 15.00 WIB kondisi AC sudah membaik. “Kami sudah minta dialihkan saluran gardunya, dari gardu Teluknaga ke Cengkareng,” tandasnya.
Sejumlah tenant dan pengguna jasa penerbangan di bandara pun mengeluh. “Sudah ada dua minggu AC-nya mati, atau tidak berfungsi,” kata Itta, pemilik salah satu cafe di Terminal 2, Bandara Soetta, Jumat (16/5/2014).
Menurutnya, akibat pendingan udara rusak membuat pelanggan tidak betah berlama-lama duduk di cafe. ”Mereka (pengunjung) di cafe jadi kecewa. Akhirnya pakai kipas angin,” imbuh Itta.
Hal senada diungkapkan Wahyu, seorang pengguna jasa penerbangan. “Tak pantas rasanya bandara internasional panas, seperti di pasar tradisional saja,” ucapnya.
Menanggapi masalah tersebut, General Affair Manager Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan mengatakan, pihaknya mengalami kendala karena ada ketidakstabilan tegangan listrik dari gardu Teluknaga, Tangerang.
Menurutnya, standar kebutuhan tegangan listrik di bandara sekitar 20.000 volt. Namun, hari ini menjadi 19.000 volt. “Kalau didiamkan akan merusak AC, karena hidup tapi tidak dingin. Silernya bisa rusak. Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini,” ujarnya.
Namun, lanjut dia, sejak pukul 15.00 WIB kondisi AC sudah membaik. “Kami sudah minta dialihkan saluran gardunya, dari gardu Teluknaga ke Cengkareng,” tandasnya.
(dmd)