Pengamat nilai CT mumpuni jadi Menko Perekonomian
Pengamat nilai CT mumpuni jadi Menko Perekonomian
A
A
A
Sindonews.com - Ekonom dari Universitas Indonesia Nina Sapti Triaswati menilai dipilihnya Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tandjung (CT) menjadi Menko Perekonomian, suatu keputusan tepat.
Menurutnya, CT merupakan sosok yang mumpuni untuk menjalankan tugas seorang Menko Perekonomian. "Ya saya lihat dia mumpuni, karena dia juga sudah berkecimpung lama di dunia perekonomian seperti jadi Ketua KEN. Jadi enggak ada sesuatu yang baru, dan enggak ada judgement yang cukup fatal yang harus dilakukan. Pak CT mampu untuk melakukan tugasnya hanya untuk lima bulan transisi," ujar dia kepada Sindonews, Minggu (18/5/2014).
Dia mengatakan, tidak akan ada kebijakan yang berubah selama sisa masa jabatan ini. Menurutnya, CT hanya tinggal menjalankan dan mengimplementasikan kebijakan yang telah dilakukan pendahulunya, Hatta Rajasa.
Selain itu, yang bisa dilakukan CT dalam lima bulan masa jabatannya, mempercepat pengimplementasian kebijakan atau keputusan yang masih mandek.
"Jadi percepatan dari kegiatan infrastruktur, misalnya ada masalah lahan atau perizinan. Itu kan kalau lahan terlalu luas mungkin agak sulit, tetapi izin-izin yang bisa dikeluarkan itu bisa cepat. Jadi bagaimana bisa memecah masalah yang menjadi problem," ujarnya.
Nina mengatakan, dalam lima bulan terakhir ini, orang-orang di pemerintahan banyak disibukkan dengan pemilihan umum. Menteri banyak yang tersedot tenaganya untuk kegiatan partai. Karena itu, agar kegiatan pemerintahan khususnya yang menyangkut perekonomian tidak vacum, sosok CT bisa mengisi waktu tersebut dengan lebih efektif.
"Kita harus paham itu. Jadi saat ini perlu teknokrat yang bekerja maupun pengusaha yang mau membantu seperti Pak CT. Pak CT kan pengusaha teknokrat. Diharapkan bisa mempercepat dan memperlancar kegiatan ekonomi jangan sampe mandek karena ada pemilu," pungkas dia.
Seperti diktahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya secara resmi mengangkat Chairul Tandjung sebagai Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, menggantikan Hatta Rajasa yang mengundurkan diri untuk maju di Pemilu Presiden 2014.
Menurutnya, CT merupakan sosok yang mumpuni untuk menjalankan tugas seorang Menko Perekonomian. "Ya saya lihat dia mumpuni, karena dia juga sudah berkecimpung lama di dunia perekonomian seperti jadi Ketua KEN. Jadi enggak ada sesuatu yang baru, dan enggak ada judgement yang cukup fatal yang harus dilakukan. Pak CT mampu untuk melakukan tugasnya hanya untuk lima bulan transisi," ujar dia kepada Sindonews, Minggu (18/5/2014).
Dia mengatakan, tidak akan ada kebijakan yang berubah selama sisa masa jabatan ini. Menurutnya, CT hanya tinggal menjalankan dan mengimplementasikan kebijakan yang telah dilakukan pendahulunya, Hatta Rajasa.
Selain itu, yang bisa dilakukan CT dalam lima bulan masa jabatannya, mempercepat pengimplementasian kebijakan atau keputusan yang masih mandek.
"Jadi percepatan dari kegiatan infrastruktur, misalnya ada masalah lahan atau perizinan. Itu kan kalau lahan terlalu luas mungkin agak sulit, tetapi izin-izin yang bisa dikeluarkan itu bisa cepat. Jadi bagaimana bisa memecah masalah yang menjadi problem," ujarnya.
Nina mengatakan, dalam lima bulan terakhir ini, orang-orang di pemerintahan banyak disibukkan dengan pemilihan umum. Menteri banyak yang tersedot tenaganya untuk kegiatan partai. Karena itu, agar kegiatan pemerintahan khususnya yang menyangkut perekonomian tidak vacum, sosok CT bisa mengisi waktu tersebut dengan lebih efektif.
"Kita harus paham itu. Jadi saat ini perlu teknokrat yang bekerja maupun pengusaha yang mau membantu seperti Pak CT. Pak CT kan pengusaha teknokrat. Diharapkan bisa mempercepat dan memperlancar kegiatan ekonomi jangan sampe mandek karena ada pemilu," pungkas dia.
Seperti diktahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya secara resmi mengangkat Chairul Tandjung sebagai Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, menggantikan Hatta Rajasa yang mengundurkan diri untuk maju di Pemilu Presiden 2014.
(izz)
Explore More