Perbankan Terus Genjot Nasabah Prioritas Tingkatkan Simpanan

Senin, 19 Mei 2014 - 18:12 WIB
Perbankan Terus Genjot Nasabah Prioritas Tingkatkan Simpanan
Perbankan Terus Genjot Nasabah Prioritas Tingkatkan Simpanan
A A A
JAKARTA - Perbankan masih terus mengandalkan nasabah kelas atasnya untuk meningkatkan simpanan dan transaksi.

Ini terlihat seperti PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang terus berekspansi menggenjot layanan wealth management. Tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan dana kelolaan wealth management sebesar 15%-20% hingga akhir tahun.

Senior Vice President Wealth Management BMRI Myland mengatakan dana kelolaan nasabah kelas atas sepanjang kuartal pertama tahun ini sudah mencapai Rp117 triliun. Pihaknya juga mencatat tren penempatan dana untuk investasi yang terus meningkat.

"Prospek kita masih bagus dari assets under management. Para nasabah kakap juga sudah semakin melek investasi, setelah sebelumnya lebih banyak di dana pihak ketiga (DPK)," ujar Myland dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (19/5/2014).

Dia mengatakan dari berbagai produk yang ditawarkan, namun deposito dan reksadana masih menduduki porsi teratas yang diminati nasabah. Namun produk lain seperti ORI, Sukuk Ritel, Saving Bond, juga cukup diminati oleh nasabah."Terbukti kuota kami Rp500 miliar dalam Saving Bond sudah berhasil terlampaui," ujarnya.

Dia juga menegaskan hambatan SDM dalam layanan wealth management juga menjadi perhatiannya. Otomatis pihaknya tidak akan memaksa penambahan jumlah nasabah prioritasnya yang saat ini sudah berjumlah 28 ribu orang. Kualitas bisnis pelayanan untuk nasabah prioritas harus terus dijaga dengan menambah personal banking officer (PBO).

"Idealnya satu orang PBO melayani 150 - 200 orang nasabah. Kami terus berupaya menambah tenaga PBO kami yang saat ini masih berjumlah 154 orang," ujarnya.

Sementara itu Direktur Utama PT Bank DKI Eko Budiwiyono mengatakan ekspansi nasabah prioritas juga berlaku di kantornya. Pihaknya sedang menyiapkan rencana mengkonversi nasabah existing dengan saldo minimal Rp500 juta. Setidaknya 60% dari 1800 nasabah potensial optimistis dapat digaet.

Setidaknya terdapat 10 ribu nasabah memiliki dana simpanan minimal Rp100 juta, di mana sekitar 1.800 di antaranya memiliki dana di kisaran Rp300 juta hingga Rp500 juta. Nasabah ini akan difokuskan untuk dapat meningkatkan saldonya mencapai Rp1 miliar.

"Kami belum punya wealth management. Baru akan mengembangkan priority banking dengan memaksimalkan nasabah existing lebih dulu," ujar Eko beberapa waktu lalu.

Pihaknya merencanan akan membuka satu cabang prioritas pada April tahun ini di Pondok Indah. Di awalnya hanya akan membuka satu dulu. "Permohonan izin ke regulator sudah dimasukkan. Target dana kelolaan Rp2,5 triliun untuk setahun ke depan, dari yang existing sekitar Rp1 triliun,” ujarnya.

Sementara Direktur Utama Bank Jatim Tbk Hadi Sukrianto mengatakan pihaknya masih terus mengupayakan masuk ke wealth management. Walaupun tidak terlalu besar namun potensi kemampuan nasabah di kisaran Rp250 juta hingga Rp1 miliar masih sangat besar. Nasabah di level tersebut disebutnya masih dapat direbut dari bank umum yang lebih besar.

"Ini masih wacana. Namun banyak nasabah yang butuh penanganan secara personal. Kita akan eksekusi kalau saat infrastrukturnya sudah komplit," ujar Hadi beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan layanan prioritas Bank Jatim diharapkan bisa terealisasi di pertengahan tahun ini. Setidaknya dari sekitar 2,53 juta rekening tabungan dan deposito, sekitar 40% di antaranya memiliki kisaran dana sebesar Rp250 juta. Layanan priority banking disebutnya akan dikhususkan untuk dana nasabah sedikitnya Rp250 juta-Rp500
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3175 seconds (0.1#10.140)