ANTM Raih Kredit dari Eximbank USD100 juta
A
A
A
JAKARTA - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menandatangani perjanjian fasilitas Kredit Investasi Ekspor (KIE) senilai USD100 juta.
Fasilitas ini diberikan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank). Adapun perjanjian ini baru efektif setelah beberapa kondisi terpenuhi.
Fasilitas KIE dari Eximbank ini akan digunakan untuk keperluan perseroan secara umum, termasuk untuk membiayai pembangunan Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) di Sulawesi Tenggara.
Direktur Utama ANTM Tato Miraza mengungkapkan bahwa perjanjian fasilitas KIE yang ditandatangani tersebut merupakan tahap pertama dari keseluruhan fasilitas KIE sebesar USD160 juta, yang diberikan Eximbank. Tahap II sebesar USD60 juta akan dicairkan perseroan disesuaikan keperluan.
"Terkait pinjaman ini, kami berkomitmen untuk lakukan percepatan perampungan P3FP seiring dengan peningkatan harga nikel yang signifikan sebagai efek pemberlakuan ore ban, sehingga dapat menaikkan imbal hasil pemangku kepentingan," kata Tato di Gedung Antam, Jumat (23/5/2014).
P3FP memiliki estimasi nilai proyek sebesar USD500-USD600 juta. Selain untuk mendongrak efisiensi pabrik, P3FP akan meningkatkan kapasitas produksi pabrik feronikel dari 18 ribu-20 ribu ton nikel dalam feronikel (TNi) menjadi 27 ribu-30 ribu TNi per tahun.
"Dengan tenor 10 tahun, fasilitas KIE tersebut memiliki grace period selama 2 tahun dan masa repayment dengan baloon structure," tambahnya.
Diketahui, P3FP memulai groundbreaking pada 7 Februari 2013 lalu, dan dtargetkan telah masuki fase commisioning untuk electric furnace di akhir tahun ini dengan commisioning secara keseluruhan pada 2015.
Pembangunan P3FP juga didanai dari obligasi perseroan, yang diterbitkan pada akhir 2011 silam. Hingga kuartal I tahun ini, P3FP telah merampungkan 40 persen dari delapan paket konstruksi yang dicanangkan sebelumnya.
Fasilitas ini diberikan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank). Adapun perjanjian ini baru efektif setelah beberapa kondisi terpenuhi.
Fasilitas KIE dari Eximbank ini akan digunakan untuk keperluan perseroan secara umum, termasuk untuk membiayai pembangunan Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) di Sulawesi Tenggara.
Direktur Utama ANTM Tato Miraza mengungkapkan bahwa perjanjian fasilitas KIE yang ditandatangani tersebut merupakan tahap pertama dari keseluruhan fasilitas KIE sebesar USD160 juta, yang diberikan Eximbank. Tahap II sebesar USD60 juta akan dicairkan perseroan disesuaikan keperluan.
"Terkait pinjaman ini, kami berkomitmen untuk lakukan percepatan perampungan P3FP seiring dengan peningkatan harga nikel yang signifikan sebagai efek pemberlakuan ore ban, sehingga dapat menaikkan imbal hasil pemangku kepentingan," kata Tato di Gedung Antam, Jumat (23/5/2014).
P3FP memiliki estimasi nilai proyek sebesar USD500-USD600 juta. Selain untuk mendongrak efisiensi pabrik, P3FP akan meningkatkan kapasitas produksi pabrik feronikel dari 18 ribu-20 ribu ton nikel dalam feronikel (TNi) menjadi 27 ribu-30 ribu TNi per tahun.
"Dengan tenor 10 tahun, fasilitas KIE tersebut memiliki grace period selama 2 tahun dan masa repayment dengan baloon structure," tambahnya.
Diketahui, P3FP memulai groundbreaking pada 7 Februari 2013 lalu, dan dtargetkan telah masuki fase commisioning untuk electric furnace di akhir tahun ini dengan commisioning secara keseluruhan pada 2015.
Pembangunan P3FP juga didanai dari obligasi perseroan, yang diterbitkan pada akhir 2011 silam. Hingga kuartal I tahun ini, P3FP telah merampungkan 40 persen dari delapan paket konstruksi yang dicanangkan sebelumnya.
(rna)