Perputaran Uang untuk Hotel di Manado Rp2,4 M/Hari
A
A
A
MANADO - Perputaran uang di lima hotel berbintang selama pelaksanaan World Coral Reef Conference (WCRC) 2014 (13-16 Mei) di Kota Manado lalu, ditaksir Rp2,4 miliar.
KORAN SINDO MANADO melakukan survei ke lima hotel ini. Data yang dikumpulkan, tercatat 792 total kamar. Harga yang ditawarkan, mulai Rp600.000 hingga yang paling tinggi Rp9 juta per hari (selengkapnya lihat grafis).
Menurut General Manager Hotel Aryaduta Manado Jose Wawondatu, selama pelaksanaan WCRC, Aryaduta menyiapkan 200 kamar dan 7 apartemen. "11-16 Mei, kamar full 100%. Peserta WCRC yang menggunakan kamar hanya kisaran 0,2% dari total room. Untuk okupansi tamu sebelum dan sesudah WCRC bermain dikisaran rata-rata 70-80% per harinya," jelas Wawondatu, Sabtu (24/5/2014).
Secara terpisah, para public relation (PR) empat hotel lainnya mengaku full 100%, dan tamu yang menginap di hotel mereka 100% dari WCRC. Namun di sisi okupansi tamu sebelum dan sesudah pelaksanaan WCRC ini mereka mengaku bermain di 70-80% per harinya. Hal ini diakui Sales Marketing Manager Lion Hotel dan Plaza Manado Pingkan Langelo dan PR & Sales Manager Novotel Manado Anatje Pinaria.
Sementara PR Sintesa Peninsula Hotel Manado Julita Wowor mengaku okupansinya rata-rata 60-70% per hari. Lain halnya di Aston Manado Hotel, okupansinya 100% hingga saat ini.
"Memang saat ini, bahkan sebelum hingga pelaksanaan WCRC, okupansi kami masih stagnan di 100%," kata PR Aston Manado Hotel Istara Panauma.
Pemerhati ekonomi Sulut Ellen Pakasi mengaku, pelaksanaan WCRC 2014 di Manado ini memang mendatangkan berkah bagi sejumlah perhotelan, jasa kendaraan, dan beberapa bidang jasa lainnya termasuk parawisata.
"Tentunya hal ini juga menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi (PE) daerah ini. Di mana PE Manado saat ini berada di 7,98% sementara 2013 lalu masih di 7,45%," kata Pakasi.
Sulut, kata Pakasi, pun sudah ditetapkan sebagai tempat Meeting, Incentive, Conference and Exhibition (MICE). MICE ini sudah didukung pemerintah pusat dengan menyelenggarakan sekitar 300 pertemuan nasional dan 30 pertemuan internasional setiap tahunnya.
"Kesempatan ini harus dimanfaatkan, dan kami harapkan pelayanan dan infrstruktur lainnya tetap dikembangkan agar magnet wisata ke Sulut semakin tinggi," ungkap Pakasi.
GRAFIS
• Lima Hotel Bintang 792 Kamar
- Terbagi: - 395 Superior
- 247 Deluxe
- 3 President Swit
- 7 Apartement
- 146 Kamar Tipe Lainnya.
• Hotel Aryaduta Manado:
- 200 Kamar dan 7 Apartemen
- Per Hari Rp213.550.000
• Aston Manado Hotel
- 106 Kamar
- Per Hari Rp134.010.000
• Sintesa Peninsula Hotel Manado
- 150 Kamar
- Per Hari Rp110,376 Juta
• Lion Hotel dan Plaza Manado
- 170 Kamar, 130 Dijual, Sisanya 40 Kamar Untuk Kruw Lion
- Per Hari Rp82,2 Juta
• Novotel Manado
- Dari 199 Kamar, 176 Dijual
- Per Hari Rp71 Juta Per Hari.
• Total Transaksi Per Hari ke Lima Hotel:
- Rp611.136.000.
KORAN SINDO MANADO melakukan survei ke lima hotel ini. Data yang dikumpulkan, tercatat 792 total kamar. Harga yang ditawarkan, mulai Rp600.000 hingga yang paling tinggi Rp9 juta per hari (selengkapnya lihat grafis).
Menurut General Manager Hotel Aryaduta Manado Jose Wawondatu, selama pelaksanaan WCRC, Aryaduta menyiapkan 200 kamar dan 7 apartemen. "11-16 Mei, kamar full 100%. Peserta WCRC yang menggunakan kamar hanya kisaran 0,2% dari total room. Untuk okupansi tamu sebelum dan sesudah WCRC bermain dikisaran rata-rata 70-80% per harinya," jelas Wawondatu, Sabtu (24/5/2014).
Secara terpisah, para public relation (PR) empat hotel lainnya mengaku full 100%, dan tamu yang menginap di hotel mereka 100% dari WCRC. Namun di sisi okupansi tamu sebelum dan sesudah pelaksanaan WCRC ini mereka mengaku bermain di 70-80% per harinya. Hal ini diakui Sales Marketing Manager Lion Hotel dan Plaza Manado Pingkan Langelo dan PR & Sales Manager Novotel Manado Anatje Pinaria.
Sementara PR Sintesa Peninsula Hotel Manado Julita Wowor mengaku okupansinya rata-rata 60-70% per hari. Lain halnya di Aston Manado Hotel, okupansinya 100% hingga saat ini.
"Memang saat ini, bahkan sebelum hingga pelaksanaan WCRC, okupansi kami masih stagnan di 100%," kata PR Aston Manado Hotel Istara Panauma.
Pemerhati ekonomi Sulut Ellen Pakasi mengaku, pelaksanaan WCRC 2014 di Manado ini memang mendatangkan berkah bagi sejumlah perhotelan, jasa kendaraan, dan beberapa bidang jasa lainnya termasuk parawisata.
"Tentunya hal ini juga menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi (PE) daerah ini. Di mana PE Manado saat ini berada di 7,98% sementara 2013 lalu masih di 7,45%," kata Pakasi.
Sulut, kata Pakasi, pun sudah ditetapkan sebagai tempat Meeting, Incentive, Conference and Exhibition (MICE). MICE ini sudah didukung pemerintah pusat dengan menyelenggarakan sekitar 300 pertemuan nasional dan 30 pertemuan internasional setiap tahunnya.
"Kesempatan ini harus dimanfaatkan, dan kami harapkan pelayanan dan infrstruktur lainnya tetap dikembangkan agar magnet wisata ke Sulut semakin tinggi," ungkap Pakasi.
GRAFIS
• Lima Hotel Bintang 792 Kamar
- Terbagi: - 395 Superior
- 247 Deluxe
- 3 President Swit
- 7 Apartement
- 146 Kamar Tipe Lainnya.
• Hotel Aryaduta Manado:
- 200 Kamar dan 7 Apartemen
- Per Hari Rp213.550.000
• Aston Manado Hotel
- 106 Kamar
- Per Hari Rp134.010.000
• Sintesa Peninsula Hotel Manado
- 150 Kamar
- Per Hari Rp110,376 Juta
• Lion Hotel dan Plaza Manado
- 170 Kamar, 130 Dijual, Sisanya 40 Kamar Untuk Kruw Lion
- Per Hari Rp82,2 Juta
• Novotel Manado
- Dari 199 Kamar, 176 Dijual
- Per Hari Rp71 Juta Per Hari.
• Total Transaksi Per Hari ke Lima Hotel:
- Rp611.136.000.
(gpr)