Anak Usaha Bayan Dapat Kontrak Rp3,16 T
Anak Usaha Bayan Dapat Kontrak Rp3,16 T
A
A
A
JAKARTA - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) melalui salah satu anak perusahaannya, PT Indonesia Pratama (IP) dan PT BIS Industries (BIS) melakukan kerja sama pengangkutan batu bara dengan nilai kontrak mencapai USD273 juta atau setara Rp3,16 triliun (USD1 setara Rp11.579).
Dalam keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dijelaskan bahwa penandatangan kontrak jada pengangutan batu bara antara kedua pihak selama tujuh tahun telah dilakukan pada 22 Mei 2014.
Adapun lingkup pekerjaan, berupa pengangkutan batu bara sebanyak 64 juta ton dari Intermediate Crushing Facility di lokasi tambang stockpile dan/atau jetty di Senyiur, Kalimantan Timur.
BIS merupakan perusahaan jasa transportasi batu bara dan tidak memiliki hubungan afiliasi, baik langsung maupun tidak langsung dengan Indonesia Pratama maupun perseroan.
Perseroan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini mencatat rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD995,84 ribu, sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya mencatat laba sebesar USD5,91 juta.
Rugi tersebut akibat meningkatnya beban keuangan dan beban pajak penghasilan, penurunan nilai dan cadangan nilai wajar lindung arus kas, bersih setelah pajak.
Pendapatan persreoan pada akhir Maret tercatat naik tipis menajdi USD239,41 juta dari USD325,26 juta. Sementara beban keuangan meningkat menjadi USD10 juta dari USD8,65 juta, beban pajak penghasilan menjadi USD19,61 juta dari USD5,62 juta, penurunan nilai USD289.954 dan tergerusnya cadangan nilai wajar menjadi USD645 ribu dari USD12,94 juta.
Dalam keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dijelaskan bahwa penandatangan kontrak jada pengangutan batu bara antara kedua pihak selama tujuh tahun telah dilakukan pada 22 Mei 2014.
Adapun lingkup pekerjaan, berupa pengangkutan batu bara sebanyak 64 juta ton dari Intermediate Crushing Facility di lokasi tambang stockpile dan/atau jetty di Senyiur, Kalimantan Timur.
BIS merupakan perusahaan jasa transportasi batu bara dan tidak memiliki hubungan afiliasi, baik langsung maupun tidak langsung dengan Indonesia Pratama maupun perseroan.
Perseroan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini mencatat rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD995,84 ribu, sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya mencatat laba sebesar USD5,91 juta.
Rugi tersebut akibat meningkatnya beban keuangan dan beban pajak penghasilan, penurunan nilai dan cadangan nilai wajar lindung arus kas, bersih setelah pajak.
Pendapatan persreoan pada akhir Maret tercatat naik tipis menajdi USD239,41 juta dari USD325,26 juta. Sementara beban keuangan meningkat menjadi USD10 juta dari USD8,65 juta, beban pajak penghasilan menjadi USD19,61 juta dari USD5,62 juta, penurunan nilai USD289.954 dan tergerusnya cadangan nilai wajar menjadi USD645 ribu dari USD12,94 juta.
(rna)
Explore More