Harga Sembako di Tangerang Diprediksi Naik Jelang Puasa
A
A
A
TANGERANG - Menjelang bulan Ramadan, harga sembako di pasar tradisional Kota Tangerang masih stabil. Belum ada yang mengalami kenaikan, khususnya daging daging sapi dan ayam.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Indakop) Kota Tangerang M Noor mengatakan, minggu keempat menjelang puasa harga sejumlah sembako masih normal. "Dari hasil pendataan kita di lapangan, belum ada yang naik, masih stabil. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan" katanya, Rabu (28/5/2014).
Disebutkannya, untuk harga daging sapi masih kisaran Rp95.000 per kg, daging ayam broiler Rp30.000 per kg, daging ayam kampung Rp55.000 per kg. Untuk harga beras kualitas pertama Rp9.500 per kg, kualitas kedua Rp8.750 per kg.
"Sementara untuk harga minyak goreng curah Rp12.500 per liter, telur ayam negeri Rp19-20 per kg atau Rp1.700 per butir," ujar M Noor.
Menuru M Noor, naiknya harga sembako diprediksi terjadi pada H-2 puasa. Kenaikannya sekitar 10-20 persen dari harga normal. Hal tersebut disebabkan meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap sembako, terutama daging.
"Ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat juga. Kalau hari sebelum puasa, biasanya tidak makan daging, pas puasa harus makan daging. Ya karena hukum pasar, semakin banyak permintaan semakin tinggi harga jual," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Indakop) Kota Tangerang M Noor mengatakan, minggu keempat menjelang puasa harga sejumlah sembako masih normal. "Dari hasil pendataan kita di lapangan, belum ada yang naik, masih stabil. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan" katanya, Rabu (28/5/2014).
Disebutkannya, untuk harga daging sapi masih kisaran Rp95.000 per kg, daging ayam broiler Rp30.000 per kg, daging ayam kampung Rp55.000 per kg. Untuk harga beras kualitas pertama Rp9.500 per kg, kualitas kedua Rp8.750 per kg.
"Sementara untuk harga minyak goreng curah Rp12.500 per liter, telur ayam negeri Rp19-20 per kg atau Rp1.700 per butir," ujar M Noor.
Menuru M Noor, naiknya harga sembako diprediksi terjadi pada H-2 puasa. Kenaikannya sekitar 10-20 persen dari harga normal. Hal tersebut disebabkan meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap sembako, terutama daging.
"Ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat juga. Kalau hari sebelum puasa, biasanya tidak makan daging, pas puasa harus makan daging. Ya karena hukum pasar, semakin banyak permintaan semakin tinggi harga jual," katanya.
(gpr)