AP II: Baru Citilink yang Terbang dari Bandara Halim
A
A
A
JAKARTA - Setelah lima bulan dioperasikan menjadi bandara komersil, hingga saat ini baru maskapai Citilink yang bertengger dan mengangkut penumpang dari Bandara Halim Perdanakusuma.
General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Iwan Khrishadianto mengatakan, hingga saat ini belum ada maskapai penerbangan lain yang akan menempatkan pesawatnya di Bandara Halim.
"Sementara ini (maskapai) baru Citilink, kemarin kan AirAsia batal, LionAir enggak jadi. Dalam waktu dekat, belum ada lagi yang masuk," ujar dia di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (1/6/2014).
Padahal, lanjut dia, hingga saat ini pihaknya masih menerima maskapai lain yang ingin mengangkut penumpang dari bandara milik TNI Angkatan Udara (AU) ini.
"Selama slot masih ada kita terima soalnya kan masih dibatasi juga sama TNI AU. Slotnya sehari 74, kita sudah koordinasi dengan TNI AU karena dia juga harus latihan. Karena ini kan bandaranya TNI AU," tambah dia.
Sementara, mengenai batalnya PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) terbang dari Bandara Halim, dia mengaku tidak mengetahui tentang hal itu. Karena ini merupakan wewenang dari GIAA.
"Kalau yang batalkan bukan kita, saya enggak tahu ada kebijakan apa di Garuda," pungkas Iwan.
General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Iwan Khrishadianto mengatakan, hingga saat ini belum ada maskapai penerbangan lain yang akan menempatkan pesawatnya di Bandara Halim.
"Sementara ini (maskapai) baru Citilink, kemarin kan AirAsia batal, LionAir enggak jadi. Dalam waktu dekat, belum ada lagi yang masuk," ujar dia di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (1/6/2014).
Padahal, lanjut dia, hingga saat ini pihaknya masih menerima maskapai lain yang ingin mengangkut penumpang dari bandara milik TNI Angkatan Udara (AU) ini.
"Selama slot masih ada kita terima soalnya kan masih dibatasi juga sama TNI AU. Slotnya sehari 74, kita sudah koordinasi dengan TNI AU karena dia juga harus latihan. Karena ini kan bandaranya TNI AU," tambah dia.
Sementara, mengenai batalnya PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) terbang dari Bandara Halim, dia mengaku tidak mengetahui tentang hal itu. Karena ini merupakan wewenang dari GIAA.
"Kalau yang batalkan bukan kita, saya enggak tahu ada kebijakan apa di Garuda," pungkas Iwan.
(izz)