Jamu Jago Komitmen Tetap Gunakan Produk Lokal
A
A
A
SEMARANG - PT Jamu Jago berkomitmen untuk terus melakukan berbagai inovasi untuk memproduksi produk jamu yang modern dan tetap menggunakan bahan lokal.
Direktur Utama Jamu Jago Ivana Lucia Suprana mengaku, dari inovasi yang dilakukan saat ini, tak kurang 170 item jamu dihasilkan Jamu Jago dan telah dipasarkan ke seluruh pelosok tanah air.
Dengan berbagai inovasi dan beragam produk jamu yang dihasilkan ini, mampu mendongrak penjualan produk-produk Jamu. Setiap tahun Jamu Jago terus mengalami pertumbuhan antara 20-30% per tahun.
"Kita terus berusaha untuk memberikan produk-produk jamu yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan bisa memenuhi kebutuhan masyarkat modern," kata Ivana di sela-sela perayaan HUT ke-96 PT Jamu Jago, Senin (2/6/2014).
Dia menjelaskan, ada beberapa produk yang memberikan kontribusi besar terhadap penjualan produk Jamu Jago. Di antaranya produk khusus untuk pria yakni Purwoceng Extra dan produk anak-anak Buyung Upik. Kedua produk ini mampu memberikan kontribusi masing-masing 10% dan 20% dari total penjualan produk.
"Memang saat ini Buyung Upik dan Purwoceng yang mendominasi penjualan. Bahkan untuk Purwoceng kita terus meningkatkan kapastitas produksi karena memang permintaan pasar cukup besar," imbuhnya.
Sementara, terkait dengan bahan baku, Ivana mengaku sejauh ini masih 95% mengandalkan bahan baku lokal, sisanya 5% dari Impor. Untuk pengadaan bahan baku sendiri mendapatkan pasokan dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Kalimantan, Sumatera dan pulau Jawa. "Kita setidaknya menggunakan lebih dari 200 bahan obat herbal," katanya.
Direktur Pemasaran PT Jamu Jago Vincent Suprana mengatakan, dalam waktu dekat ini perusahaan akan meluncurkan produk baru yakni Buyung Upik anti masuk angin. Produk herbal khusus untuk anak-anak ini bakal dikeluarkan bulan ini.
Diyakini produk baru ini bakal mampu terus meningkatkan penjualan produk terutama produk-produk khusus untuk anak-anak. "Produk Buyung Upik banyak ditiru di pasaran, dan kita berusaha kembali mengambil alih pasar yang sebelumnya menjadi milik kita dengan produk baru ini," tandasnya.
Selain itu, lanjut Ivana, untuk terus meningkatkan penjualan PT Jamu Jago saat ini juga terus meningkatkan produksi dan pemasaran jamu seduh, yang sebelumnya semapat mengalami kelesuan. Kembali dikembangkannya jamu seduh ini untuk terus meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap tradisi minum jamu.
"Untuk mengembangkan jamu seduh ini kita akan kembali menjalin kerja sama dengan beberapa pihak, mulai dari penjual jamu yang ada di toko-toko hingga penjual jamu gendong," tuturnya.
Sementara, pada perayaan HUT PT Jamu Jago yang ke-96, digelar cukup sederhana. Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan HUT selalu dirayakan dengan acara tumpengan, yang dilanjutkan makan bersama dengan seluruh karyawan PT Jamu Jago.
Selain itu juga ramaikan hiburan dan pembagian doorprize untuk karyawan yang dilanjutkan minum jamu Buyung Upik masuk angin bersama, sebagai tanda Soft lounching produk baru tersebut.
Sebagai puncaknya, bertepatan dengan HUT ke 96 juga dibuka gerai Roemah Djamoe di Jalan Sultan Agung Semarang. Roemah Djamu tersebut merupakan yang kedua, setelah Roemah Djamoe di Carefour Srondol, Banyumanik.
Direktur Utama Jamu Jago Ivana Lucia Suprana mengaku, dari inovasi yang dilakukan saat ini, tak kurang 170 item jamu dihasilkan Jamu Jago dan telah dipasarkan ke seluruh pelosok tanah air.
Dengan berbagai inovasi dan beragam produk jamu yang dihasilkan ini, mampu mendongrak penjualan produk-produk Jamu. Setiap tahun Jamu Jago terus mengalami pertumbuhan antara 20-30% per tahun.
"Kita terus berusaha untuk memberikan produk-produk jamu yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan bisa memenuhi kebutuhan masyarkat modern," kata Ivana di sela-sela perayaan HUT ke-96 PT Jamu Jago, Senin (2/6/2014).
Dia menjelaskan, ada beberapa produk yang memberikan kontribusi besar terhadap penjualan produk Jamu Jago. Di antaranya produk khusus untuk pria yakni Purwoceng Extra dan produk anak-anak Buyung Upik. Kedua produk ini mampu memberikan kontribusi masing-masing 10% dan 20% dari total penjualan produk.
"Memang saat ini Buyung Upik dan Purwoceng yang mendominasi penjualan. Bahkan untuk Purwoceng kita terus meningkatkan kapastitas produksi karena memang permintaan pasar cukup besar," imbuhnya.
Sementara, terkait dengan bahan baku, Ivana mengaku sejauh ini masih 95% mengandalkan bahan baku lokal, sisanya 5% dari Impor. Untuk pengadaan bahan baku sendiri mendapatkan pasokan dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Kalimantan, Sumatera dan pulau Jawa. "Kita setidaknya menggunakan lebih dari 200 bahan obat herbal," katanya.
Direktur Pemasaran PT Jamu Jago Vincent Suprana mengatakan, dalam waktu dekat ini perusahaan akan meluncurkan produk baru yakni Buyung Upik anti masuk angin. Produk herbal khusus untuk anak-anak ini bakal dikeluarkan bulan ini.
Diyakini produk baru ini bakal mampu terus meningkatkan penjualan produk terutama produk-produk khusus untuk anak-anak. "Produk Buyung Upik banyak ditiru di pasaran, dan kita berusaha kembali mengambil alih pasar yang sebelumnya menjadi milik kita dengan produk baru ini," tandasnya.
Selain itu, lanjut Ivana, untuk terus meningkatkan penjualan PT Jamu Jago saat ini juga terus meningkatkan produksi dan pemasaran jamu seduh, yang sebelumnya semapat mengalami kelesuan. Kembali dikembangkannya jamu seduh ini untuk terus meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap tradisi minum jamu.
"Untuk mengembangkan jamu seduh ini kita akan kembali menjalin kerja sama dengan beberapa pihak, mulai dari penjual jamu yang ada di toko-toko hingga penjual jamu gendong," tuturnya.
Sementara, pada perayaan HUT PT Jamu Jago yang ke-96, digelar cukup sederhana. Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan HUT selalu dirayakan dengan acara tumpengan, yang dilanjutkan makan bersama dengan seluruh karyawan PT Jamu Jago.
Selain itu juga ramaikan hiburan dan pembagian doorprize untuk karyawan yang dilanjutkan minum jamu Buyung Upik masuk angin bersama, sebagai tanda Soft lounching produk baru tersebut.
Sebagai puncaknya, bertepatan dengan HUT ke 96 juga dibuka gerai Roemah Djamoe di Jalan Sultan Agung Semarang. Roemah Djamu tersebut merupakan yang kedua, setelah Roemah Djamoe di Carefour Srondol, Banyumanik.
(izz)