Pemerintah Buka Peluang Impor Hortikultura
A
A
A
JAKARTA - Guna memenuhi peningkatan kebutuhan masyarakat dan mengantisipasi lonjakan kenaikan harga yang berlebihan, pada Ramadan atau sekitar Juni-Juli 2014, pemerintah membuka peluang dilakukannya impor hortikultura.
"Kita akan lihat sejauh mana sensitifitasnya. Tugas negara itu menyeimbangkan petani, harus tetap hidupnya sejahtera dan konsumennya tidak diberatkan. Jadi kita tidak otomatis harga naik kita akan impor, mungkin juga ada harga naik kita tidak perlu impor kita lihat situasinya," kata Menko Perekonomian Chairul Tanjung (CT) seperti dikutip dari situs Setkab, Selasa (3/6/2014).
Menurutnya, pemerintah akan terus memonitor secara detail pergerakan harga-harga bahan pangan, agar tidak ada kenaikan harga berlebihan. "Biasanya menjelang puasa dan Lebaran pasti akan terjadi kenaikan harga. Tetapi yang perlu kita jaga peningkatan harga itu tidak keterlaluan. Di sinilah fungsi kita," tuturnya.
CT mengaku telah memerintahkan Menteri Pertanian (Mentan) untuk mengontrol secara ketat dari sisi supplay dan Menteri Perdagangan (Mendag) mengontrol dari sisi supplay chain dan demand.
"Hari Rabu (4/6) kita akan terima hasil pemantauan harga-harga bahan pangan dari Badan Pusat Statistik (BPS), kemudian kita akan rakor lagi terkait masalah pangan," ungkap dia.
Berdasarkan data BPS, sejumlah komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan harga pada Mei 2014 antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, tomat sayur, jengkol, sawi hijau, tomat buah, bawang merah, dan minyak goreng.
Sementara, komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabai rawit, cabai merah, beras, bayam, buncis, dan kacang panjang.
"Kita akan lihat sejauh mana sensitifitasnya. Tugas negara itu menyeimbangkan petani, harus tetap hidupnya sejahtera dan konsumennya tidak diberatkan. Jadi kita tidak otomatis harga naik kita akan impor, mungkin juga ada harga naik kita tidak perlu impor kita lihat situasinya," kata Menko Perekonomian Chairul Tanjung (CT) seperti dikutip dari situs Setkab, Selasa (3/6/2014).
Menurutnya, pemerintah akan terus memonitor secara detail pergerakan harga-harga bahan pangan, agar tidak ada kenaikan harga berlebihan. "Biasanya menjelang puasa dan Lebaran pasti akan terjadi kenaikan harga. Tetapi yang perlu kita jaga peningkatan harga itu tidak keterlaluan. Di sinilah fungsi kita," tuturnya.
CT mengaku telah memerintahkan Menteri Pertanian (Mentan) untuk mengontrol secara ketat dari sisi supplay dan Menteri Perdagangan (Mendag) mengontrol dari sisi supplay chain dan demand.
"Hari Rabu (4/6) kita akan terima hasil pemantauan harga-harga bahan pangan dari Badan Pusat Statistik (BPS), kemudian kita akan rakor lagi terkait masalah pangan," ungkap dia.
Berdasarkan data BPS, sejumlah komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan harga pada Mei 2014 antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, tomat sayur, jengkol, sawi hijau, tomat buah, bawang merah, dan minyak goreng.
Sementara, komoditas yang mengalami penurunan harga adalah cabai rawit, cabai merah, beras, bayam, buncis, dan kacang panjang.
(izz)