DIM Incar AUM Mawar Konsumer 10 Rp3,5 T
A
A
A
JAKARTA - PT Danareksa Investment Management (DIM) mencatatkan dana kelolaan reksa dana Danareksa Mawar Konsumer 10 sebesar Rp2,4 triliun.
Direktur Utama PT Danareksa Invesment Management Zulfa Hendri berharap, adanya kerja sama dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dalam memasarkan produk ini, maka AUM deksa dana Danareksa Mawar Konsumer 10 dapat mencapai Rp3 triliun sampai Rp3,5 triliun sampai akhir 2014.
Sementara itu, lanjut dia, per akhir Mei 2014, total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) DIM mencapai Rp13,7 triliun.
Menurutnya, angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan bulan lain yang dikarenakan ada beberapa produk terproteksi yang jatuh tempo.
Meski demikian, lanjutnya, DIM segera lakukan pergantian reksa dana terporteksi dengan mengeluarkan beberapa produk terproteksi bulan ini.
"Tahun ini kami menargetkan dana kelolaan dapat menembus angka Rp17 triliun atau naik 25,9% dibandingkan akhir Desember yang mencapai Rp13,5 triliun," uajr dia di Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Zulfa mengatakan, dana kelolaan tersebut akan dikontribusikan dari reksa dana open end sekitar 50%, reksa dana terproteksi sebesar 25-30%, KIK EBA sekitar 15%, dan sisanya dari RDPT.
"Untuk mencapai target tersebut, kami akan menggenjot penjualan reksa dana open end," ujarnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, pihaknya masih akan mengeluarkan KIK EBA pada tahun ini lantaran sejauh ini DIM menjajaki kemungkinan kerja sama dengan bank lain.
Selain itu, DIM juga akan mengeluarkan produk kontrak investasi kolektif efek beragun aset berupa tagihan kredit pemilikan rumah (KPR). KIK EBA menggunakan tagihan KPR dari perbankan dengan nilai sekitar Rp750 miliar.
"Seiring minat nasabah yang semakin meningkat terhadap produk reksa dana saham dan di tengah semakin bervariasinya produk reksa dana saham di pasar, Bank Mandiri merasa perlu untuk mengakomodir kebutuhan nasabah tersebut," ujar Departement Head Product Development Wealth Management Group Bank Mandiri Hardianto Pilia.
Dia menuturkan, untuk itu penambahan produk baru reksa dana saham baru ke dalam daftar supermarket fund Bank Mandiri kiranya dapat memberikan solusi dan alternatif investasi bagi nasabah Bank Mandiri.
Menurut Hardianto, produk ini dipilih lantaran pihaknya melihat pertumbuhan middle income di Indonesia yang cukup pesat. Di mana, jumlah usia produktif saat ini mencapai 66,2% dari total populasi Indonesia.
Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi sektor barang konsumsi dan consumer related. "Karena itu, Danareksa Mawar Konsumer 10 menjadi pilihan investasi menarik buat nasabah Bank Mandiri," katanya.
Dia mengatakan, untuk reksa dana Danareksa Mawar Konsumer 10 ini, nasabah Bank Mandiri sudah bisa melakukan pembelian sejak awal Juni.
Direktur Utama PT Danareksa Invesment Management Zulfa Hendri berharap, adanya kerja sama dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dalam memasarkan produk ini, maka AUM deksa dana Danareksa Mawar Konsumer 10 dapat mencapai Rp3 triliun sampai Rp3,5 triliun sampai akhir 2014.
Sementara itu, lanjut dia, per akhir Mei 2014, total dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) DIM mencapai Rp13,7 triliun.
Menurutnya, angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan bulan lain yang dikarenakan ada beberapa produk terproteksi yang jatuh tempo.
Meski demikian, lanjutnya, DIM segera lakukan pergantian reksa dana terporteksi dengan mengeluarkan beberapa produk terproteksi bulan ini.
"Tahun ini kami menargetkan dana kelolaan dapat menembus angka Rp17 triliun atau naik 25,9% dibandingkan akhir Desember yang mencapai Rp13,5 triliun," uajr dia di Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Zulfa mengatakan, dana kelolaan tersebut akan dikontribusikan dari reksa dana open end sekitar 50%, reksa dana terproteksi sebesar 25-30%, KIK EBA sekitar 15%, dan sisanya dari RDPT.
"Untuk mencapai target tersebut, kami akan menggenjot penjualan reksa dana open end," ujarnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, pihaknya masih akan mengeluarkan KIK EBA pada tahun ini lantaran sejauh ini DIM menjajaki kemungkinan kerja sama dengan bank lain.
Selain itu, DIM juga akan mengeluarkan produk kontrak investasi kolektif efek beragun aset berupa tagihan kredit pemilikan rumah (KPR). KIK EBA menggunakan tagihan KPR dari perbankan dengan nilai sekitar Rp750 miliar.
"Seiring minat nasabah yang semakin meningkat terhadap produk reksa dana saham dan di tengah semakin bervariasinya produk reksa dana saham di pasar, Bank Mandiri merasa perlu untuk mengakomodir kebutuhan nasabah tersebut," ujar Departement Head Product Development Wealth Management Group Bank Mandiri Hardianto Pilia.
Dia menuturkan, untuk itu penambahan produk baru reksa dana saham baru ke dalam daftar supermarket fund Bank Mandiri kiranya dapat memberikan solusi dan alternatif investasi bagi nasabah Bank Mandiri.
Menurut Hardianto, produk ini dipilih lantaran pihaknya melihat pertumbuhan middle income di Indonesia yang cukup pesat. Di mana, jumlah usia produktif saat ini mencapai 66,2% dari total populasi Indonesia.
Hal ini tentunya akan berdampak positif bagi sektor barang konsumsi dan consumer related. "Karena itu, Danareksa Mawar Konsumer 10 menjadi pilihan investasi menarik buat nasabah Bank Mandiri," katanya.
Dia mengatakan, untuk reksa dana Danareksa Mawar Konsumer 10 ini, nasabah Bank Mandiri sudah bisa melakukan pembelian sejak awal Juni.
(izz)