Harga Emas Dunia Menguat
A
A
A
LONDON - Harga emas di perdagangan global hari ini menguat, mengakhiri lima hari menyusutan secara beruntun setelah saham Eropa merosot. Namun, harga logam mulai masih di dekat level terendah dalam empat bulan, setelah data optimis Amerika Serikat mendongkrak dolar AS (USD) terhadap mata uang lain.
Spot emas naik tipis 0,1% menjadi USD1,245.40 per ons pada pukul 17.50 WIB. Kemudian, kembali menguat 18% menjadi USD1.246,16 per ons pada pukul 19.15 WIB. Kenaikan tipis hari ini meninggalkan penurunan dalam lima hari sebagai kekalahan terpanjang dalam hampir tujuh bulan. Sementara emas Comex untuk pengiriman Agustus naik 0,22% menjadi USD1,246.70 per ons.
Saham Eropa jatuh dan indeks dolar AS (USD) melayang dekat ke level tertinggi sejak 13 Februari lalu, karena investor mencerna data yang menunjukkan, bahwa inflasi harga Zona Euro pada Mei secara tak terduga turun, meningkatkan risiko deflasi, menyegel Bank Sentral Eropa (ECB) bertindak pekan ini.
ECB akan bertemu pada Kamis waktu setempat dan secara luas diperkirakan akan menurunkan suku bunga, menekan tingkat dana bank bank sentral di bawah nol.
"Ada ketakutan di pasar emas bahwa berbagai peristiwa positif makro datang bersama-sama membuat pukulan telak terhadap emas, dan kali ini permintaan China tidak akan berada di sana," kata analis Macquarie, Matthew Turner, seperti dilansir dari Business Recorder, Selasa (3/6/2014).
"Dalam hal ini tampaknya saya terlalu pesimis, baik karena data makro tidak seragam positif - memang di Eropa bank sentral masih dalam modus mengurangi - dan sementara impor emas China jatuh, impor India meningkat. Dalam waktu dekat emas tampaknya akan turun," tambahnya.
Seperti diketahui, Data AS dan China menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur pada Mei, menempatkan dua ekonomi terbesar di dunia itu pada jalur lebih tegas pemulihan.
Sementara logam mulia lainnya, platinum turun 0,34% di angka USD1,424.30 per ons. Palladium naik 0,26% menjadi USD834,55 per ons, merespon pemogokan upah di produsen utama Afrika Selatan yang sudah berlangsung selama lima bulan. Kemudian, perak untuk pengiriman Juli naik 0,54% menjadi USD18,84 per ons.
Spot emas naik tipis 0,1% menjadi USD1,245.40 per ons pada pukul 17.50 WIB. Kemudian, kembali menguat 18% menjadi USD1.246,16 per ons pada pukul 19.15 WIB. Kenaikan tipis hari ini meninggalkan penurunan dalam lima hari sebagai kekalahan terpanjang dalam hampir tujuh bulan. Sementara emas Comex untuk pengiriman Agustus naik 0,22% menjadi USD1,246.70 per ons.
Saham Eropa jatuh dan indeks dolar AS (USD) melayang dekat ke level tertinggi sejak 13 Februari lalu, karena investor mencerna data yang menunjukkan, bahwa inflasi harga Zona Euro pada Mei secara tak terduga turun, meningkatkan risiko deflasi, menyegel Bank Sentral Eropa (ECB) bertindak pekan ini.
ECB akan bertemu pada Kamis waktu setempat dan secara luas diperkirakan akan menurunkan suku bunga, menekan tingkat dana bank bank sentral di bawah nol.
"Ada ketakutan di pasar emas bahwa berbagai peristiwa positif makro datang bersama-sama membuat pukulan telak terhadap emas, dan kali ini permintaan China tidak akan berada di sana," kata analis Macquarie, Matthew Turner, seperti dilansir dari Business Recorder, Selasa (3/6/2014).
"Dalam hal ini tampaknya saya terlalu pesimis, baik karena data makro tidak seragam positif - memang di Eropa bank sentral masih dalam modus mengurangi - dan sementara impor emas China jatuh, impor India meningkat. Dalam waktu dekat emas tampaknya akan turun," tambahnya.
Seperti diketahui, Data AS dan China menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur pada Mei, menempatkan dua ekonomi terbesar di dunia itu pada jalur lebih tegas pemulihan.
Sementara logam mulia lainnya, platinum turun 0,34% di angka USD1,424.30 per ons. Palladium naik 0,26% menjadi USD834,55 per ons, merespon pemogokan upah di produsen utama Afrika Selatan yang sudah berlangsung selama lima bulan. Kemudian, perak untuk pengiriman Juli naik 0,54% menjadi USD18,84 per ons.
(dmd)