Pembiayaan PNM Cabang Denpasar Rp127,5 Miliar
A
A
A
BALI - Outstanding pembiayaan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM Cabang Denpasar hingga April 2014 tercatat sebesar Rp127,5 miliar. Angka ini tumbuh 26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Bisnis Mikro II PNM Denpasar, Carolina Dina Rusdiana mengatakan, jumlah debitur yang memanfaatkan pendanaan tersebut tercatat sebanyak 2.097 UMK atau meningkat 8% dibandingkan April 2013.
Menurutnya, wilayah Indonesia Timur, termasuk Bali mempunyai potensi bisnis yang cukup besar, terutama bagi pelaku usaha kecil mikro menengah (UMKM). Namun, seiring dengan meningkatnya standar hidup masyarakat dan semakin ketatnya persaingan bisnis, pelaku UMKM di Bali dituntut bisa meningkatkan kualitas produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
“Hal ini menjadi tantangan bagi UMKM di Bali untuk bisa menjadi tuan rumah di wilayah sendiri,” ujar Carolina dalam siaran persnya, Sabtu (7/6/2014).
PNM selaku mitra UMKM, lanjut Carolina, memiliki kepentingan untuk bisa meningkatkan kapasitas dan daya saing dari sektor produktif ini. Tidak hanya dari sisi dukungan pembiayaan, tetapi pelatihan dan pembinaan menjadi tahapan penting yang dilakukan perseroan untuk bisa melahirkan UMKM yang kompetitif di era pasar bebas.
“Menjelang terbentuknya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015, para pelaku UMKM nasional harus cepat berbenah untuk bisa menjaga daya saing dari gempuran produk-produk sejenis asal mancanegara,” jelasnya.
PNM saat ini memiliki 706 jaringan pelayanan, termasuk 578 kantor Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM), yang tersebar di 2.799 kecamatan seluruh Indonesia. Khusus di wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB), kendali bisnis didelegasikan kepada PNM Cabang Denpasar, yang membawahi operasional tiga klaster dan 22 kantor ULaMM.
Direktur Bisnis Mikro II PNM Denpasar, Carolina Dina Rusdiana mengatakan, jumlah debitur yang memanfaatkan pendanaan tersebut tercatat sebanyak 2.097 UMK atau meningkat 8% dibandingkan April 2013.
Menurutnya, wilayah Indonesia Timur, termasuk Bali mempunyai potensi bisnis yang cukup besar, terutama bagi pelaku usaha kecil mikro menengah (UMKM). Namun, seiring dengan meningkatnya standar hidup masyarakat dan semakin ketatnya persaingan bisnis, pelaku UMKM di Bali dituntut bisa meningkatkan kualitas produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
“Hal ini menjadi tantangan bagi UMKM di Bali untuk bisa menjadi tuan rumah di wilayah sendiri,” ujar Carolina dalam siaran persnya, Sabtu (7/6/2014).
PNM selaku mitra UMKM, lanjut Carolina, memiliki kepentingan untuk bisa meningkatkan kapasitas dan daya saing dari sektor produktif ini. Tidak hanya dari sisi dukungan pembiayaan, tetapi pelatihan dan pembinaan menjadi tahapan penting yang dilakukan perseroan untuk bisa melahirkan UMKM yang kompetitif di era pasar bebas.
“Menjelang terbentuknya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada 2015, para pelaku UMKM nasional harus cepat berbenah untuk bisa menjaga daya saing dari gempuran produk-produk sejenis asal mancanegara,” jelasnya.
PNM saat ini memiliki 706 jaringan pelayanan, termasuk 578 kantor Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM), yang tersebar di 2.799 kecamatan seluruh Indonesia. Khusus di wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB), kendali bisnis didelegasikan kepada PNM Cabang Denpasar, yang membawahi operasional tiga klaster dan 22 kantor ULaMM.
(dmd)