PT Letawa Raih Penghargaan Kalpataru
A
A
A
JAKARTA - PT Letawa, anak perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) meraih penghargaan Kalpataru dari pemerintah. Penghargaan ini diberikan berkat peran Letawa dalam melestarikan tumbuhan mangrove di Mamuju Utara, Sulawesi Barat.
Ini sangat membanggakan karena penghargaan lingkungan itu merupakan yang pertama bagi Astra Grup. "Dengan mangrove ini kami ikut menjaga biota laut," ujar Direktur AALI Area Sulawesi, Indra Irawan dalam konferensi pers Penganugerahan Kalpataru terhadap PT Letawa di Jakarta, Sabtu (7/6/2014).
Menurut Indra, pihaknya telah menanam mangrove sejak 2009. Hingga saat ini, total mangrove yang ditanam mencapai 157.000 pohon di lahan seluas 262 hektare (ha) di tiga desa, yaitu Jengeng, Tikee Muara, dan Desa Ako di Kabupaten Mamuju Utara, Sulbar.
Tahun ini, pihaknya menargetkan total mangrove yang tertanam 192.000 pohon. Hingga Mei 2014, Letawa telah merealisasikan penanaman mangrove 25.000 pohon dari total rencana 35.000 pohon. "Ini akan menjadi program tahunan," katanya.
Dia menjelaskan, kepeduliannya terhadap mangrove berawal dari para karyawan yang hobi memancing karena lokasi kebun yang berbatasan dengan pantai. Menyadari biota pesisir pantai terkena erosi, mereka tergerak untuk menanam mangrove. "Kami ada dana CSR untuk dialihkan. Jumat ada kerja bakti dan kami mengerahkan karyawan untuk menanam," tutur Indra.
Pihaknya juga menggandeng konsultan karena menanam mangrove membutuhkan keahlian. Program itu berhasil meningkatkan biota laut sehingga mampu berdampak ke sektor lain, di antaranya perikanan.
Sebagian masyarakat sekitar memiliki budidaya tambak bandeng. Mereka dapat menangkap kepiting di lokasi mangrove untuk digemukan di tambak. Pihaknya juga memberi bantuan bibit ikan.
Letawa bekerjasama dengan perguruan tinggi di Malang untuk membuat kompor biomassa yang bahan bakarnya menggunakan cangkang sawit.
"Masyarakat dahulu menebang mangrove untuk memperoleh kayu bakar. Sekarang kami memberi bantuan kompor tersebut agar mereka tidak lagi menebang," kata Indra.
Ini sangat membanggakan karena penghargaan lingkungan itu merupakan yang pertama bagi Astra Grup. "Dengan mangrove ini kami ikut menjaga biota laut," ujar Direktur AALI Area Sulawesi, Indra Irawan dalam konferensi pers Penganugerahan Kalpataru terhadap PT Letawa di Jakarta, Sabtu (7/6/2014).
Menurut Indra, pihaknya telah menanam mangrove sejak 2009. Hingga saat ini, total mangrove yang ditanam mencapai 157.000 pohon di lahan seluas 262 hektare (ha) di tiga desa, yaitu Jengeng, Tikee Muara, dan Desa Ako di Kabupaten Mamuju Utara, Sulbar.
Tahun ini, pihaknya menargetkan total mangrove yang tertanam 192.000 pohon. Hingga Mei 2014, Letawa telah merealisasikan penanaman mangrove 25.000 pohon dari total rencana 35.000 pohon. "Ini akan menjadi program tahunan," katanya.
Dia menjelaskan, kepeduliannya terhadap mangrove berawal dari para karyawan yang hobi memancing karena lokasi kebun yang berbatasan dengan pantai. Menyadari biota pesisir pantai terkena erosi, mereka tergerak untuk menanam mangrove. "Kami ada dana CSR untuk dialihkan. Jumat ada kerja bakti dan kami mengerahkan karyawan untuk menanam," tutur Indra.
Pihaknya juga menggandeng konsultan karena menanam mangrove membutuhkan keahlian. Program itu berhasil meningkatkan biota laut sehingga mampu berdampak ke sektor lain, di antaranya perikanan.
Sebagian masyarakat sekitar memiliki budidaya tambak bandeng. Mereka dapat menangkap kepiting di lokasi mangrove untuk digemukan di tambak. Pihaknya juga memberi bantuan bibit ikan.
Letawa bekerjasama dengan perguruan tinggi di Malang untuk membuat kompor biomassa yang bahan bakarnya menggunakan cangkang sawit.
"Masyarakat dahulu menebang mangrove untuk memperoleh kayu bakar. Sekarang kami memberi bantuan kompor tersebut agar mereka tidak lagi menebang," kata Indra.
(dmd)