Kinerja Makro Sektor Industri Naik 5,56%
Kinerja Makro Sektor Industri Naik 5,56%
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perindustrian MS Hidayat melaporkan kinerja makro di sektor industri mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tersebut terjadi di industri pengolahan nonmigas pada periode triwulan I/2014.
"Pertumbuhan industri pengolahan nonmigas Indonesia adalah sebesar 5,56% pada triwulan I. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,21%," ujar MS Hidayat saat rapat bersama Komisi VI DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/6/2014)
Menurut dia, industri pengolahan nonmigas memberikan kontribusi sebesar 20,56% terhadap total PDB. Kontribusi ini adalah yang paling besar jika dibandingkan dengan sektor-sektor ekonomi lainnya, sehingga dapat dikatakan bahwa industri pengolahan masih menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
"Sedangkan untuk kegiatan ekspor produk industri sendiri, pada triwulan I/2014 sebesar USD29,27 miliar, meningkat sekitar 3,55% dibandingkan periode yang sama 2013," jelasnya.
Ekspor produk industri dijelaskannya, memberikan kontribusi sebesar 66,05% dari total nasional. Defisit neraca perdagangan produk industri telah ditekan sebesar 87,8% dari minus USD3,87 miliar pada triwulan I/2013 menjadi minus USD473,8 juta pada triwulan I/2014.
Di sisi lain, tambahnya, kinerja investasi sektor industri masih perlu untuk ditingkatkan lagi untuk saat ini. "Investasi PMDN mencapai Rp11,11 triliun atau meningkat tipis sebesar 1,73%. Sedangkan investasi PMA sebesar USD3,49 miliar atau menurun 23,27% dibandingkan periode yang sama 2013," tukasnya.
"Pertumbuhan industri pengolahan nonmigas Indonesia adalah sebesar 5,56% pada triwulan I. Pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,21%," ujar MS Hidayat saat rapat bersama Komisi VI DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/6/2014)
Menurut dia, industri pengolahan nonmigas memberikan kontribusi sebesar 20,56% terhadap total PDB. Kontribusi ini adalah yang paling besar jika dibandingkan dengan sektor-sektor ekonomi lainnya, sehingga dapat dikatakan bahwa industri pengolahan masih menjadi motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
"Sedangkan untuk kegiatan ekspor produk industri sendiri, pada triwulan I/2014 sebesar USD29,27 miliar, meningkat sekitar 3,55% dibandingkan periode yang sama 2013," jelasnya.
Ekspor produk industri dijelaskannya, memberikan kontribusi sebesar 66,05% dari total nasional. Defisit neraca perdagangan produk industri telah ditekan sebesar 87,8% dari minus USD3,87 miliar pada triwulan I/2013 menjadi minus USD473,8 juta pada triwulan I/2014.
Di sisi lain, tambahnya, kinerja investasi sektor industri masih perlu untuk ditingkatkan lagi untuk saat ini. "Investasi PMDN mencapai Rp11,11 triliun atau meningkat tipis sebesar 1,73%. Sedangkan investasi PMA sebesar USD3,49 miliar atau menurun 23,27% dibandingkan periode yang sama 2013," tukasnya.
(gpr)
Explore More