Kadin Akan Beri Roadmap Perikanan ke Presiden Terpilih
A
A
A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tengah merancang peta jalan (roadmap) sektor Perikanan dan Kelautan Nasional untuk diserahkan kepada pemerintahan mendatang.
Pengembangan sektor kelautan dan perikanan masih harus dioptimalkan agar potensinya yang demikian besar dapat berkontribusi dalam perekonomian nasional.
"Semua upaya yang dilakukan sudah baik, hanya memang belum optimal karena potensi perikanan nasional itu besar. Roadmap ini akan kita sampaikan kepada Presiden terpilih," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perikanan dan Kelautan, Yugi Prayanto dalam rilisnya, Senin (9/6/2014).
Menurutnya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, antara lain mengenai persoalan subsidi solar, pemberdayaan pelaku perikanan, kesejahteraan nelayan, iklim ivestasi perikanan, kendala infrastruktur hingga potensi perikanan dan kelautan yang belum termanfaatkan secara optimal.
"Produktivitas kita masih rendah jika dibandingkan China atau Amerika. Padahal garis pantai kita luas dan potensi ekonominya bisa mencapai Rp255 trilun per tahun," ungkapnya.
Dalam perdagangan hasil perikanan dunia pada 2012 Indonesia menempati posisi ke-7. Sementara hasil perikanan 2013 meningkat sebesar 8,9% dibanding 2012, dengan nilai ekspor tertinggi pada komoditas udang.
"Sebagai produsen, kita mungkin salah satu yang terbesar di dunia, sayangnya nilai ekonomis produksi perikanan kita belum begitu naik. Perikanan bukan sebatas hasil penangkapan, tetapi ada juga budidaya dan lainnya. Ke depan kita juga harus mengenbangkan industrialisasi perikananya," papar Yugi.
Selama ini, kata dia, pembangunan ekonomi masih terpaku pada sektor yang ada di darat dan perhatiannya belum mengarah ke sektor perikanan dan kelautan.
Pihaknya berharap agar Roadmap perikanan dapat menjadi acuan bagi pemerintah ke depan untuk lebih mengembangkan sektor perikanan dan kelautan nasional.
Pengembangan sektor kelautan dan perikanan masih harus dioptimalkan agar potensinya yang demikian besar dapat berkontribusi dalam perekonomian nasional.
"Semua upaya yang dilakukan sudah baik, hanya memang belum optimal karena potensi perikanan nasional itu besar. Roadmap ini akan kita sampaikan kepada Presiden terpilih," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perikanan dan Kelautan, Yugi Prayanto dalam rilisnya, Senin (9/6/2014).
Menurutnya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, antara lain mengenai persoalan subsidi solar, pemberdayaan pelaku perikanan, kesejahteraan nelayan, iklim ivestasi perikanan, kendala infrastruktur hingga potensi perikanan dan kelautan yang belum termanfaatkan secara optimal.
"Produktivitas kita masih rendah jika dibandingkan China atau Amerika. Padahal garis pantai kita luas dan potensi ekonominya bisa mencapai Rp255 trilun per tahun," ungkapnya.
Dalam perdagangan hasil perikanan dunia pada 2012 Indonesia menempati posisi ke-7. Sementara hasil perikanan 2013 meningkat sebesar 8,9% dibanding 2012, dengan nilai ekspor tertinggi pada komoditas udang.
"Sebagai produsen, kita mungkin salah satu yang terbesar di dunia, sayangnya nilai ekonomis produksi perikanan kita belum begitu naik. Perikanan bukan sebatas hasil penangkapan, tetapi ada juga budidaya dan lainnya. Ke depan kita juga harus mengenbangkan industrialisasi perikananya," papar Yugi.
Selama ini, kata dia, pembangunan ekonomi masih terpaku pada sektor yang ada di darat dan perhatiannya belum mengarah ke sektor perikanan dan kelautan.
Pihaknya berharap agar Roadmap perikanan dapat menjadi acuan bagi pemerintah ke depan untuk lebih mengembangkan sektor perikanan dan kelautan nasional.
(izz)