Phapros Siap Lepas 20% Saham Tahun Depan
Phapros Siap Lepas 20% Saham Tahun Depan
A
A
A
JAKARTA - PT Phapros (non listed), anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang bergerak di sektor farmasi berencana mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2015 mendatang.
Rencananya perseroan akan menerbitkan saham sekitar 10%-20% pada dari modal perseroan. Direktur Utama Phapros Iswanto mengatakan, rencana tersebut akan segera terealisasi setelah menyelesaikan aksi korporasi (merger) dengan PT Mitra Rajawali Banjaran, yang fokus memproduksi produk alat suntik, sarung tangan karet, dan kondom.
Dia mengatakan, dengan merger, RNI selaku induk melakukan penyertaan modal ke Phapros. “Terkait akusisi, ini lebih ke merger. Nantinya PT Mirta Rajawali Banjaran akan dimasukan ke Phapors. Itu tidak masuk ke farmasi, melainkan healthcare,” kata Iswanto pada acara Media Gathering dalam rangka Ulang Tahun Phapros ke-60 di Jakarta, Rabu (11/6/2014).
Dia melanjutkan, nantinya dana hasil penwaran umum perdana saham (IPO) sebesar Rp330-500 miliar akan digunakan untuk membiayai belanja modal (capital expenditure/capex) untuk dua hingga tiga tahun ke depan.
Menurutnya, dana belanja modal akan digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik baru di Semarang, Jawa Tengah. Selain itu, juga akan digunakan untuk membayar pinjaman perbankan.
Iswanto mengungkapkan, pabrik baru itu nantinya dapat menunjang pabrik lama yang berdiri di atas lahan seluas 3 hektare (ha). Diperkirakan, pembangunan pabrik baru di Semarang dengan luas 3-4 ha dilakukan pada 2015 dan diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produk Phapros.
"Nanti kami beli lahan lagi sekitar 10 hektare. Pabrik baru mungkin akan dibangun di luas area sekitar 3-4 hektare. Groundbreaking-nya akhir tahun ini, sehingga tahun depan sudah beroperasi,” ujar Iswanto.
Rencananya perseroan akan menerbitkan saham sekitar 10%-20% pada dari modal perseroan. Direktur Utama Phapros Iswanto mengatakan, rencana tersebut akan segera terealisasi setelah menyelesaikan aksi korporasi (merger) dengan PT Mitra Rajawali Banjaran, yang fokus memproduksi produk alat suntik, sarung tangan karet, dan kondom.
Dia mengatakan, dengan merger, RNI selaku induk melakukan penyertaan modal ke Phapros. “Terkait akusisi, ini lebih ke merger. Nantinya PT Mirta Rajawali Banjaran akan dimasukan ke Phapors. Itu tidak masuk ke farmasi, melainkan healthcare,” kata Iswanto pada acara Media Gathering dalam rangka Ulang Tahun Phapros ke-60 di Jakarta, Rabu (11/6/2014).
Dia melanjutkan, nantinya dana hasil penwaran umum perdana saham (IPO) sebesar Rp330-500 miliar akan digunakan untuk membiayai belanja modal (capital expenditure/capex) untuk dua hingga tiga tahun ke depan.
Menurutnya, dana belanja modal akan digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik baru di Semarang, Jawa Tengah. Selain itu, juga akan digunakan untuk membayar pinjaman perbankan.
Iswanto mengungkapkan, pabrik baru itu nantinya dapat menunjang pabrik lama yang berdiri di atas lahan seluas 3 hektare (ha). Diperkirakan, pembangunan pabrik baru di Semarang dengan luas 3-4 ha dilakukan pada 2015 dan diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produk Phapros.
"Nanti kami beli lahan lagi sekitar 10 hektare. Pabrik baru mungkin akan dibangun di luas area sekitar 3-4 hektare. Groundbreaking-nya akhir tahun ini, sehingga tahun depan sudah beroperasi,” ujar Iswanto.
(rna)
Explore More