PNM dan Unsrat Bangun Kekuatan UMKM
A
A
A
MANADO - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado menyepakati pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) guna membangun kekuatan ekonomi nasional.
Pemimpin PNM Cabang Manado Widji Tri Kusuma Adhi mengatakan, UMKM mengalami pertumbuhan pesat dari tahun ke tahun dan keberadaannya menjadi ujung tombak perekonomian nasional.
Hal itu tercermin dari besarnya kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) serta penciptaan lapangan pekerjaan.
"Data Kementerian Koperasi dan UMKM pada 2013, pangsa UMKM di Indonesia saat ini mencapai 99,9% dari total 55,2 juta unit usaha. Aktivitas bisnis UMKM berkontribusi 97,16% terhadap penyerapan tenaga kerja dan menyumbang 57,94% terhadap PDB nasional," jelasnya, Rabu, (11/6/2014).
Meski demikian, dia menilai terdapat sejumlah permasalahan mendasar yang kerap menghambat perkembangan UMKM, yakni melemahnya struktur permodalan, lemahnya akses pemasaran, dan rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Semua itu membuat banyak UMKM dipandang tidak feasible untuk memperoleh pembiayaan dari perbankan atau lembaga keuangan formal," ujar dia.
Direktur Bisnis Mikro II PNM Carolina Dina Rusdiana menambahkan, ruang lingkup kemitraan yang diatur dalam perjanjian kerja sama (PKS) antara PNM dengan Unsrat mencakup penyusanan dan pengembangan program pelatihan dan peningkatan kompetensi SDM dan mitra usaha PNM.
Kerangka kerja sama ini, kata dia, Unsrat dapat menyediakan bantuan pengajar atau tenaga ahli lain dalam pelaksanaan pendampingan dan pelatihan SDM dan mitra usaha PNM, serta kegiatan lain yang terkait dengan pengembangan UMKM, seperti penelitian dan pengembangan produk-produk bisnis.
"Jadi jangan ada kekhawatiran dengan PNM, kami adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mendapat tugas dari pemerintah untuk membantu pengembangan UMKM, baik melalui pembiayaan maupun pembinaan," bebernya.
Apalagi saat ini, lanjut Carolina, aktivitas pembiayaan pada awalnya dilakukan melalui perbankan umum, BPR, lembaga keuangan mikro/syariah (LKMS). Sekarang diintensifkan penyaluran secara langsung melalui jaringan layanan ULaMM seiring dengan trasformasi bisnis perusahaan.
"Karena pembiayaan ULaMM semakin mendominasi portfolio pembiayaan PNM sejak 2008, menggeser dominasi kredit program dan LKMS," jelasnya.
Sebelumnya, kedua institusi tersebut melakukan nota PKS yang ditandatangani Direktur Bisnis Mikro II Carolina Dina Rusdiana dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsrat David Paul Elia Saeran di Universitas Samrat.
Melalui kesepakatan itu, Universitas Samrat berkomitmen berkontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus membangun kemitraan yang saling menguntungkan.
Di kesempatan yang sama, PNM juga memperkenalkan buku terbaru "Pengusaha Sukses Tahan Banting" edisi III, guna membangun usaha dan memotivasi para pelaku UMKM.
Pemimpin PNM Cabang Manado Widji Tri Kusuma Adhi mengatakan, UMKM mengalami pertumbuhan pesat dari tahun ke tahun dan keberadaannya menjadi ujung tombak perekonomian nasional.
Hal itu tercermin dari besarnya kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) serta penciptaan lapangan pekerjaan.
"Data Kementerian Koperasi dan UMKM pada 2013, pangsa UMKM di Indonesia saat ini mencapai 99,9% dari total 55,2 juta unit usaha. Aktivitas bisnis UMKM berkontribusi 97,16% terhadap penyerapan tenaga kerja dan menyumbang 57,94% terhadap PDB nasional," jelasnya, Rabu, (11/6/2014).
Meski demikian, dia menilai terdapat sejumlah permasalahan mendasar yang kerap menghambat perkembangan UMKM, yakni melemahnya struktur permodalan, lemahnya akses pemasaran, dan rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Semua itu membuat banyak UMKM dipandang tidak feasible untuk memperoleh pembiayaan dari perbankan atau lembaga keuangan formal," ujar dia.
Direktur Bisnis Mikro II PNM Carolina Dina Rusdiana menambahkan, ruang lingkup kemitraan yang diatur dalam perjanjian kerja sama (PKS) antara PNM dengan Unsrat mencakup penyusanan dan pengembangan program pelatihan dan peningkatan kompetensi SDM dan mitra usaha PNM.
Kerangka kerja sama ini, kata dia, Unsrat dapat menyediakan bantuan pengajar atau tenaga ahli lain dalam pelaksanaan pendampingan dan pelatihan SDM dan mitra usaha PNM, serta kegiatan lain yang terkait dengan pengembangan UMKM, seperti penelitian dan pengembangan produk-produk bisnis.
"Jadi jangan ada kekhawatiran dengan PNM, kami adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mendapat tugas dari pemerintah untuk membantu pengembangan UMKM, baik melalui pembiayaan maupun pembinaan," bebernya.
Apalagi saat ini, lanjut Carolina, aktivitas pembiayaan pada awalnya dilakukan melalui perbankan umum, BPR, lembaga keuangan mikro/syariah (LKMS). Sekarang diintensifkan penyaluran secara langsung melalui jaringan layanan ULaMM seiring dengan trasformasi bisnis perusahaan.
"Karena pembiayaan ULaMM semakin mendominasi portfolio pembiayaan PNM sejak 2008, menggeser dominasi kredit program dan LKMS," jelasnya.
Sebelumnya, kedua institusi tersebut melakukan nota PKS yang ditandatangani Direktur Bisnis Mikro II Carolina Dina Rusdiana dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsrat David Paul Elia Saeran di Universitas Samrat.
Melalui kesepakatan itu, Universitas Samrat berkomitmen berkontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus membangun kemitraan yang saling menguntungkan.
Di kesempatan yang sama, PNM juga memperkenalkan buku terbaru "Pengusaha Sukses Tahan Banting" edisi III, guna membangun usaha dan memotivasi para pelaku UMKM.
(izz)