Antisipasi Lonjakan Harga, Bali akan Sidak Pasar

Senin, 16 Juni 2014 - 15:35 WIB
Antisipasi Lonjakan Harga, Bali akan Sidak Pasar
Antisipasi Lonjakan Harga, Bali akan Sidak Pasar
A A A
DENPASAR - Dalam rangka nmengantisipasi terjadinya lonjakan harga saat Ramadan dan menekan angka inflasi, Pemerintah Provinsi Bali berencana melakukan sidak ke pasar dan mengunjungi gudang-gudang distributor se-Bali.

Asisten II Pemprov Bali, Ketut Wija menerangkan, menjelang Ramadan dan Lebaran, biasanya harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Seperti bumbu-bumbuan, bawang merah, cabai dan bumbu-bumbu lainnya.

"Kalau pasokannya lancar, secara otomatis harga kemungkinan besar tidak akan mengalami kenaikan. Kalau untuk harga beras kami tidak perlu khawatir, karena ada Bulog yang menjaga harga beras. Apabila ada kelonjakan harga beras, Bulog langsung beraksi," ungkap Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Bali saat ditemui di kantor Gubernur Bali, Denpasar, Senin (16/6/2014).

Wija mengakui, barang-barang yang dijual di Bali merupakan kiriman dari Pulau Jawa, untuk itu pemerintah harus mengawal pengiriman barang dari Jawa ke Bali. Dia berharap pada Ramadan tidak menyebabkan inflasi terlalu tinggi.

"Inflasi di Denpasar selama ini masih dikisaran 0,3%-0,4%, jangan sampai inflasi ini mencapi 1%. Kalau sampai 1% bisa bahaya, bisa mengakibatkan pertumbuhan ekonomi melambat, sebab daya beli masyarakat berkurang. Yang jelas kami akan segera rapat untuk mencegah inflasi yang terlalu tinggi," terangnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Bali pada Mei 2014, di kota Denpasar terjadi inflasi sebesar 0,31%. Kepala BPS Panusunan Siregar mengatakan, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengawal inflasi, diantaranya dengan menjaga supply atau ketersediaan barang pada bulan yang trend inflasinya cenderung meningkat.

"Juni dan Juli ke depan adalah bulan dengan trend inflasi yang cenderung meningkat. Mungkin saja karena sudah waktunya berlibur, sehingga permintaan tinggi atau masuk hari raya dan lain sebagainya. Tapi selalu di bulan Juni ini meningkat," jelasnya.

Karena itu, Panusunan menyarankan kepada pihak-pihak yang terkait agar mengawal inflasi di bulan-bulan seperti Juni dan Juli.

"Caranya dengan tetap menjaga pasokan barang. Bisa saja dengan memanen cabai misalnya tepat pada bulan Juni. Karena cabai salah satu komoditas yang menyumbang inflasi. Jadi, kalau pasokan terjaga dan pasar tidak bergejolak, para pedagang juga tidak akan menaikkan harga," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4636 seconds (0.1#10.140)