Naik Commuter Line Tak Perlu Lagi Bawa Uang Tunai
A
A
A
JAKARTA - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) meluncurkan kartu prabayar elektronik (e-ticketing) di Stasiun Kota, Taman Sari, Jakarta, Senin (16/6/2014). Atas kehadiran sistem pembayaran e-ticketing ini penumpang commuter line tidak perlu lagi membawa uang tunai.
Direktur PT KCJ, Tri Handoyo mengemukakan, implementasi e-ticketing tersebut merupakan upaya dalam meningkatkan pelayanan kepada penumpang kereta commuter line Jabodetabek. Sehingga, para penumpang tidak perlu lagi menyediakan uang tunai dan mengantre untuk membeli tiket.
"Dengan kemudahan dan kecepatan bertransaksi menggunakan kartu prabayar tersebut, kami berharap masyarakat semakin banyak memilih transportasi umum sebagai transportasi sehari-hari," kata Tri.
Dia menjelaskan, peluncuran e-ticketing terjadi berkat kerja sama tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu BRI dengan e-ticketing-nya bernama Brizzi, Bank Mandiri bernama E-Money, dan BNI bernama Topcash.
Untuk mendapatkan ketiga kartu prabayar tersebut, lanjut Tri, para penumpang tidak perlu datang ke bank dan menjadi nasabah. Cukup mendatangi retail yang bekerja sama dengan PT KAI, seperti Carrefour, Indomart, Hypermart dan sebagainya.
"Penumpang tinggal datang ke retail disediakan, dan menyebutkan jumlah saldo yang ingin dibeli serta menggunakan e-ticketing dari bank apa. Jika saldonya sudah habis, penumpang kembali ke retail tersebut untuk mengisi ulang," jelasnya.
Kendati demikian, dengan adanya e-ticketing bukan berarti penjualan tiket secara manual dihilangkan. Pengguna jasa commuter line masih bisa membeli tiket secara manual di loket-loket tersedia.
"Saat ini, ada sekitar 640.000 pengguna jasa commuter line dan 60% di antaranya menggunakan tiket berlangganan atau Kartu Multi Trip (KMT) dan kartu prabayar," ungkapnya.
Direktur PT KCJ, Tri Handoyo mengemukakan, implementasi e-ticketing tersebut merupakan upaya dalam meningkatkan pelayanan kepada penumpang kereta commuter line Jabodetabek. Sehingga, para penumpang tidak perlu lagi menyediakan uang tunai dan mengantre untuk membeli tiket.
"Dengan kemudahan dan kecepatan bertransaksi menggunakan kartu prabayar tersebut, kami berharap masyarakat semakin banyak memilih transportasi umum sebagai transportasi sehari-hari," kata Tri.
Dia menjelaskan, peluncuran e-ticketing terjadi berkat kerja sama tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu BRI dengan e-ticketing-nya bernama Brizzi, Bank Mandiri bernama E-Money, dan BNI bernama Topcash.
Untuk mendapatkan ketiga kartu prabayar tersebut, lanjut Tri, para penumpang tidak perlu datang ke bank dan menjadi nasabah. Cukup mendatangi retail yang bekerja sama dengan PT KAI, seperti Carrefour, Indomart, Hypermart dan sebagainya.
"Penumpang tinggal datang ke retail disediakan, dan menyebutkan jumlah saldo yang ingin dibeli serta menggunakan e-ticketing dari bank apa. Jika saldonya sudah habis, penumpang kembali ke retail tersebut untuk mengisi ulang," jelasnya.
Kendati demikian, dengan adanya e-ticketing bukan berarti penjualan tiket secara manual dihilangkan. Pengguna jasa commuter line masih bisa membeli tiket secara manual di loket-loket tersedia.
"Saat ini, ada sekitar 640.000 pengguna jasa commuter line dan 60% di antaranya menggunakan tiket berlangganan atau Kartu Multi Trip (KMT) dan kartu prabayar," ungkapnya.
(dmd)