Harga Ikan di Garut Naik
A
A
A
GARUT - Harga ikan mulai merangkak naik di Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar). Di Pasar Ikan Tarogong Garut, harga ikan mengalami kenaikan antara Rp5.000 hingga Rp7.000 per kg.
Sejumlah pedagang menuturkan banyak faktor memengaruhi naiknya harga ikan. Faktor cuaca yang tidak menentu hingga pasokan ikan yang mengalami penurunan, dituding menjadi penyebab utama harga ikan menjadi lebih mahal.
"Akibatnya, ketersediaan ikan terbatas dan kami pun terpaksa mengikuti harga yang ada," kata Deden Sopian, seorang pedagang ikan, Rabu (18/6/2014).
Menurutnya, kenaikan harga juga ikut dipicu oleh beban biaya operasional yang mesti ditanggung pemasok ikan. Naiknya ongkos operasional disebabkan Ramadan yang kian mendekat.
"Belum lagi kendala beban operasional. Sejumlah pemasok yang datang kemari, menjelaskan bahwa kini beban operasional ikut naik karena menjelang Ramadan. Ikan-ikan yang didatangkan itu diangkut dari kawasan Cirata, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, dan sebagian dari Jawa Tengah," ungkapnya.
Sementara, beberapa jenis ikan yang mengalami kenaikan di pasar ikan ini adalah ikan mas dari semua Rp18.000 menjadi Rp25.000 per kg, ikan nila dari Rp18.000 menjadi Rp23.000 per kg, dan ikan kakap merah menjadi Rp27.000 per kg dari sebelumnya Rp20.000 per kg. Tidak stabilnya harga menyebabkan tingkat pembelian ikan menurun.
"Seharusnya, kalau harga naik pedagang bisa ikut diuntungkan. Sementara, kami merasa cemas dan khawatir karena pembelian menurun di setiap hari. Apalagi kenaikan ini berawal dari satu pekan lalu, jadi sudah satu pekan ini kami cemas," ujarnya.
Seorang pembeli ikan, Iif Somantri mengaku kenaikan harga ikan sangat membebani dirinya selaku konsumen. Alasannya, di waktu-waktu ini semua komoditas bahan pangan lain pun ikut mengalami kenaikan sementara penghasilan pas-pasan.
"Semua harga naik. Sekarang harga ikan juga ikut naik. Bagi saya, ini sangat membebani masyarakat," pungkasnya.
Sejumlah pedagang menuturkan banyak faktor memengaruhi naiknya harga ikan. Faktor cuaca yang tidak menentu hingga pasokan ikan yang mengalami penurunan, dituding menjadi penyebab utama harga ikan menjadi lebih mahal.
"Akibatnya, ketersediaan ikan terbatas dan kami pun terpaksa mengikuti harga yang ada," kata Deden Sopian, seorang pedagang ikan, Rabu (18/6/2014).
Menurutnya, kenaikan harga juga ikut dipicu oleh beban biaya operasional yang mesti ditanggung pemasok ikan. Naiknya ongkos operasional disebabkan Ramadan yang kian mendekat.
"Belum lagi kendala beban operasional. Sejumlah pemasok yang datang kemari, menjelaskan bahwa kini beban operasional ikut naik karena menjelang Ramadan. Ikan-ikan yang didatangkan itu diangkut dari kawasan Cirata, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, dan sebagian dari Jawa Tengah," ungkapnya.
Sementara, beberapa jenis ikan yang mengalami kenaikan di pasar ikan ini adalah ikan mas dari semua Rp18.000 menjadi Rp25.000 per kg, ikan nila dari Rp18.000 menjadi Rp23.000 per kg, dan ikan kakap merah menjadi Rp27.000 per kg dari sebelumnya Rp20.000 per kg. Tidak stabilnya harga menyebabkan tingkat pembelian ikan menurun.
"Seharusnya, kalau harga naik pedagang bisa ikut diuntungkan. Sementara, kami merasa cemas dan khawatir karena pembelian menurun di setiap hari. Apalagi kenaikan ini berawal dari satu pekan lalu, jadi sudah satu pekan ini kami cemas," ujarnya.
Seorang pembeli ikan, Iif Somantri mengaku kenaikan harga ikan sangat membebani dirinya selaku konsumen. Alasannya, di waktu-waktu ini semua komoditas bahan pangan lain pun ikut mengalami kenaikan sementara penghasilan pas-pasan.
"Semua harga naik. Sekarang harga ikan juga ikut naik. Bagi saya, ini sangat membebani masyarakat," pungkasnya.
(izz)