OECD Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Korsel Kuat
A
A
A
SEOUL - Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) percaya perekonomian Korea Selatan (Korsel) cukup kuat mengatasi risiko penurunan.
"Situasi fiskal tetap kuat dengan surplus anggaran pemerintah pada tahun 2012 dan utang bruto kurang 35% dari PDB, meskipun kerentanan terhadap risiko eksternal, utang rumah tangga yang tinggi dan kenaikan inflasi," ujar OECD, seperti dilansir dari The Chosunilbo, Rabu (18/6/2014).
"Jika risiko penurunan terwujud, Korea memiliki ruang lingkup untuk lebih melonggarkan kebijakan moneter dan menerapkan stimulus fiskal jangka pendek," tambahnya.
Survei terakhir yang keluar pada April 2012, data kali ini menjadi yang pertama sejak President Park Geun-hye menjabat.
Adapun mengenai prospek makroekonomi Korsel, OECD memperkirakan pertumbuhan sebesar 4% tahun ini dan 4,2% pada 2015. Hal ini menjadikan Korea Selatan salah satu negara OECD yang paling cepat berkembang selama dekade terakhir.
"Situasi fiskal tetap kuat dengan surplus anggaran pemerintah pada tahun 2012 dan utang bruto kurang 35% dari PDB, meskipun kerentanan terhadap risiko eksternal, utang rumah tangga yang tinggi dan kenaikan inflasi," ujar OECD, seperti dilansir dari The Chosunilbo, Rabu (18/6/2014).
"Jika risiko penurunan terwujud, Korea memiliki ruang lingkup untuk lebih melonggarkan kebijakan moneter dan menerapkan stimulus fiskal jangka pendek," tambahnya.
Survei terakhir yang keluar pada April 2012, data kali ini menjadi yang pertama sejak President Park Geun-hye menjabat.
Adapun mengenai prospek makroekonomi Korsel, OECD memperkirakan pertumbuhan sebesar 4% tahun ini dan 4,2% pada 2015. Hal ini menjadikan Korea Selatan salah satu negara OECD yang paling cepat berkembang selama dekade terakhir.
(dmd)