Geliat Superblok di Pulau Kalimantan

Minggu, 22 Juni 2014 - 12:13 WIB
Geliat Superblok di...
Geliat Superblok di Pulau Kalimantan
A A A
BALIKPAPAN - Balikpapan yang merupakan salah satu kota metropolitan Kalimantan Timur, rupanya mampu mendongkrak pergerakan bisnis properti Indonesia. Hal ini ditengarai karena kepadatan penduduk yang semakin pesat. Karena itu, berimbas pada permintaan properti yang semakin besar.

Mengawali bisnis properti yang saat ini tengah menukik tajam, rupanya tak hanya berimbas di kota besar Jabodetabek dan atau wilayah Pulau Jawa.

Melainkan, beberapa kota besar lainnya yang ada di luar Pulau Jawa cukup memiliki pasar properti yang cukup bagus. Di antaranya seperti yang ada di kota besar di Pulau Kalimantan, yaitu Balikpapan dan/atau Samarinda.

Meski kedua kota tersebut terbilang cukup jauh dari kota metropolitan, seperti Jakarta, Balikpapan dan Samarinda memiliki prospek yang bisa dikatakan berkembang dalam segmen properti saat ini.
Bila dilihat dari persentase perkembangan kedua kota tersebut, menurut Center Director CBD Balikpapan PT Mitra Gemilang Mahacipta (MGM) Land Property & Investment ,Ihya Nasution, sama-sama memiliki pertumbuhan penduduk yang tinggi.

Menurut dia, apalagi banyaknya industri tambang dan batu bara yang mampu memicu pertumbuhan jumlah pendatang. Sehingga menuai dampak positif terhadap permintaan properti di kedua wilayah tersebut. Untuk Kota Balikpapan yang merupakan salah satu kota dengan perkembangan bisnis dan pariwisata terbesar di Indonesia, Ihya menyebutkan, saat ini telah ada sekitar 650.000 jiwa penduduk. Adapun 30% adalah warga pendatang.

“Lewat fenomena tersebut, Balikpapan yang juga menjadi kota metropolitan Kalimantan Timur memiliki permintaan yang cukup pesat dalam bisnis properti,” katanya.

Sebut saja, dia melanjutkan, pada tahun 2000-an telah menjamurnya perumahan kelas atas serta beberapa tahun belakangan ini kian menjamur pusat perbelanjaan dan bangunan konsep superblok yang meningkat hingga 50%. Kendati demikian, Balikpapan yang kini menjadi kota yang berkembang dengan pesat rupanya masih ada kendala dalam mendalami bisnis properti. Salah satunya dalam bangunan hunian vertikal. Ihya mengatakan hal ini karena faktor pola pikir masyarakat dalam memberi keputusan akan tempat tinggal dengan konsep rumah tapak (landed house) ke konsep apartemen.

Alasannya, dia mengatakan, apartemen dinilai tidak terlalu nyaman untuk dijadikan sebuah hunian. “Untuk itu, para pengembang yang menyasar Kota Balikpapan selalu memberikan hunian vertikal ini dengan fasilitas lengkap lewat konsep superblok tersebut,” imbuhnya.

Meski begitu, faktor tersebut tidak menjadikan dampak yang berarti untuk Kota Balikpapan dalam menumbuhkan pergerakan bisnis propertinya. Pasalnya, menurut Ihya, bisnis properti di Balikpapan memiliki perkembangan yang cukup pesat setiap tahun.

“Terlebih bila Balikpapan dijadikan lahan investasi, juga cukup menguntungkan karena untuk harga yang ditawarkan tergolong tinggi,” tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1108 seconds (0.1#10.140)