Mau Kejar Emas ?, Atau Investasi di Sektor Properti
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berinvestasi dengan membelanjakan uang untuk membeli tanah atau rumah dinilai yang paling menguntungkan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Oleh sebab itu, bila Anda ingin menggelontorkan dana sebaiknya dialihkan untuk pembelian tanah atau rumah.
(Baca Juga: Penjualan Properti Menurun, Tapi Rumah di Bawah Rp1,5 M Masih Laku Keras )
"Sekarang harga barang yang tidak akan mengalami penurunan dalam akuntansi adalah tanah. Sehingga, kalau kita punya dana yang cukup bisa diinvestasikan ke properti," kata Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida dalam diskusi virtual, Selasa (28/7).
Menurut dia, bila memutuskan membeli emas, sekarang harganya udah amat tinggi. "Mau kejar emas? Sekarang harganya udah di atas Rp 1 juta per gram. Entah naik atau turun, orang ga bisa nebak. Kalau tanah kan enggak bakal turun," ujarnya.
(Baca Juga: Genjot Kinerja, Emiten Properti Agresif Gandeng Perbankan )
Lebih lanjut Ia mendorong agar para pengembang yang menjadi pelaku usaha dunia properti agar memberikan stimulus harga. Nantinya, diharapkan bisa menumbuhkan geliat penjualan di bisnis tersebut.
"Situasi udah seperti ini, pengembang bisa berikan relaksasi dan masyarakat bisa membeli," ujarnya.
(Baca Juga: Penjualan Properti Menurun, Tapi Rumah di Bawah Rp1,5 M Masih Laku Keras )
"Sekarang harga barang yang tidak akan mengalami penurunan dalam akuntansi adalah tanah. Sehingga, kalau kita punya dana yang cukup bisa diinvestasikan ke properti," kata Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida dalam diskusi virtual, Selasa (28/7).
Menurut dia, bila memutuskan membeli emas, sekarang harganya udah amat tinggi. "Mau kejar emas? Sekarang harganya udah di atas Rp 1 juta per gram. Entah naik atau turun, orang ga bisa nebak. Kalau tanah kan enggak bakal turun," ujarnya.
(Baca Juga: Genjot Kinerja, Emiten Properti Agresif Gandeng Perbankan )
Lebih lanjut Ia mendorong agar para pengembang yang menjadi pelaku usaha dunia properti agar memberikan stimulus harga. Nantinya, diharapkan bisa menumbuhkan geliat penjualan di bisnis tersebut.
"Situasi udah seperti ini, pengembang bisa berikan relaksasi dan masyarakat bisa membeli," ujarnya.
(akr)