Wismilak Jajaki Pasar Ekspor ASEAN

Senin, 23 Juni 2014 - 15:39 WIB
Wismilak Jajaki Pasar...
Wismilak Jajaki Pasar Ekspor ASEAN
A A A
JAKARTA - PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) mengincar pasar ekspor ASEAN untuk menjajakan produk filternya.

Sebelumnya, pada tahun lalu perseroan telah merambah pasar ekspor ke negara Taiwan serta Makau. Rencananya, pada tahun ini akan menjajaki pasar ekspor filter ke Thailand.

Sekretaris Perusahaan WIIM Surjanto Yasaputera mengatakan, pasar ekspor membuka peluang bagi perseroan untuk mengembangkan bisnisnya. Menurutnya, ebutuhan filter masih sangat besar, sementara produsen filter tidak banyak.

Sehingga, pihaknya melayani yang tidak memiliki produk filter sendiri. Saat ini pasar ekspor filter masih menyumbang di bawah 10% dari total penjualan.

Ke depan, persentase ekspor diharapkan bisa meningkat seiring waktu dengan pertumbuhan sekitar 50%. "Ke depan akan kami perbesar lagi, kami buka peluang untuk ekspor tahun ini," katanya usai press conference Diplomat Success Challenge 2014 di Jakarta, Senin (23/6/2014).

Sementara, untuk pasar lokal, market share filter Wismilak saat ini mencapai sekitar 20-25%. Menurutnya, paling banyak distribusi penjualan produk perseroan berada pada kawasan Jawa Timur dan Jawa Tengah sekitar 30%.

Sisanya, lanjut dia, berada di pulau Sumatera dan lainnya. Pihaknya berharap bisa berimbang untuk pasar filter lokal dan ekspor. Sekitar 77% penjualan rokok perusahaan berasal dari rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM), sementara rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) mencapai 23% dari penjualan tahun lalu.

Tercatat, penjualan SKM meningkat menjadi Rp678,2 miliar dari Rp558,4 miliar pada akhir 2012. Sedangkan penjualan SKT naik 43,86% dari Rp118 miliar menjadi Rp210,2 miliar di 2013.

Adapun pada kuartal I/2014, WIIM mencatatkan pendapatan Rp354,58 miliar atau menurun 14,9% dari tahun sebelumnya pada periode yang sama senilai Rp417,05 miliar.

Laba bersih emiten rokok ini juga menurun pada kuartal I sebesar 21,42% menjadi Rp36,59 miliar dari tahun sebelumnya pada periode yang sama senilai Rp46,58 miliar.

Menurutnya, pendapatan pada kuartal I menurun lantaran faktor eksternal seperti bencana alam dari banjir sampai gunung meletus yang melanda Indonesia juga turut memengaruhi penurunan kinerja.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0757 seconds (0.1#10.140)