Ini Penyebab Harga Daging Sapi Tak Kunjung Turun
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Rusman Heriawan mengatakan, banyak pelaku sapi di kloter yang menahan sapinya untuk tidak dipotong hingga Ramadan dan Lebaran. Sehingga, harga daging sapi pun tidak kunjung turun.
"Tapi nanti mereka semua konsentrasinya pada persiapan Lebaran, Ramadan. Sehingga nanti sapi hidup yang siap potong itu secara normal akan dilepas untuk dipotong dan memperkuat suplai dagingnya," terang dia usai Rapat Koordinasi (Rakor) di Gedung Kementerian Perdagangan (Kemendag) Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Dia mengatakan, paling tidak harganya dipertahankan agar jangan sampai tembus Rp100 ribu seperti tahun lalu. Menurutnya, masih melonjaknya harga daging sapi hanya karena mereka menahan sapinya untuk pasokan Ramadan dan Lebaran.
"Tidak memaksa. Suka enggak suka akan dilepas juga kan, karena momentumnya bulan puasa dan Lebaran ini. Karena semua orang perlu daging kalau sudah lepas Lebaran, buat apalagi dia tahan-tahan. Dia akan kehilangan momentum," imbuh dia.
Kendati terdapat momen Lebaran, namun Rusman berharap agar harganya tidak melebihi Rp100 ribu per kg. Dia mematok agar harganya berkisar antara Rp80 ribu hingga Rp90 ribu per kg.
"Pokoknya begini pasokan kita kalau toleransinya sampai mendekati Rp100 ribu, oke-lah itu namanya Lebaran. Tapi jangan sampai lebih dari Rp100 ribu. Mungkin antara Rp80 ribu sampai Rp90 ribu. Kalau bisa bertahan akan sangat bagus," pungkas Rusman.
"Tapi nanti mereka semua konsentrasinya pada persiapan Lebaran, Ramadan. Sehingga nanti sapi hidup yang siap potong itu secara normal akan dilepas untuk dipotong dan memperkuat suplai dagingnya," terang dia usai Rapat Koordinasi (Rakor) di Gedung Kementerian Perdagangan (Kemendag) Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Dia mengatakan, paling tidak harganya dipertahankan agar jangan sampai tembus Rp100 ribu seperti tahun lalu. Menurutnya, masih melonjaknya harga daging sapi hanya karena mereka menahan sapinya untuk pasokan Ramadan dan Lebaran.
"Tidak memaksa. Suka enggak suka akan dilepas juga kan, karena momentumnya bulan puasa dan Lebaran ini. Karena semua orang perlu daging kalau sudah lepas Lebaran, buat apalagi dia tahan-tahan. Dia akan kehilangan momentum," imbuh dia.
Kendati terdapat momen Lebaran, namun Rusman berharap agar harganya tidak melebihi Rp100 ribu per kg. Dia mematok agar harganya berkisar antara Rp80 ribu hingga Rp90 ribu per kg.
"Pokoknya begini pasokan kita kalau toleransinya sampai mendekati Rp100 ribu, oke-lah itu namanya Lebaran. Tapi jangan sampai lebih dari Rp100 ribu. Mungkin antara Rp80 ribu sampai Rp90 ribu. Kalau bisa bertahan akan sangat bagus," pungkas Rusman.
(izz)