AAJI Catat Penurunan Pendapatan Premi 1,5%
A
A
A
JAKARTA - Kinerja keuangan industri asuransi jiwa merosot pada akhir kuartal I/2014. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan premi pada tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp25,65 triliun atau turun 1,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp26,05 triliun.
Penurunan kinerja tersebut disebabkan oleh penurunan total premi bisnis baru sebesar 15,5% dari Rp17,16 triliun menjadi Rp14,51 triliun.
Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo mengatakan, penurunan total premi bisnis baru pada kuartal I karena adanya dampak volatilitas pasar dan gejolak ekonomi tahun lalu, serta investor yang masih menunggu hasil pemilihan presiden pada 9 Juli mendatang.
“Sekarang kinerja keuangan asuransi agak melambat karena kesibukan pemilu. Tapi kami yakin setelah proses ini beres, iklim kita pasti akan membaik,” kata Nini saat konferensi pers laporan kinerja keuangan kuartal I/2014 AAJI di Jakarta, Rabu (25/6/2014).
Dia juga meyakini, pendapatan dapat tumbuh sekitar 20% hingga akhir tahun. Menurutnya, optimisme ini didasarkan oleh beberapa faktor, diantaranya tingkat pertumbuhan tertanggung individu yang meningkat serta klaim surrender atau putus kontrak yang menurun.
“Meningkatnya kepercayaan nasabah terhadap industri asuransi jiwa juga tercermin dari menurunnya jumlah klaim surrender sebesar 39,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” terangnya.
Penurunan kinerja tersebut disebabkan oleh penurunan total premi bisnis baru sebesar 15,5% dari Rp17,16 triliun menjadi Rp14,51 triliun.
Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo mengatakan, penurunan total premi bisnis baru pada kuartal I karena adanya dampak volatilitas pasar dan gejolak ekonomi tahun lalu, serta investor yang masih menunggu hasil pemilihan presiden pada 9 Juli mendatang.
“Sekarang kinerja keuangan asuransi agak melambat karena kesibukan pemilu. Tapi kami yakin setelah proses ini beres, iklim kita pasti akan membaik,” kata Nini saat konferensi pers laporan kinerja keuangan kuartal I/2014 AAJI di Jakarta, Rabu (25/6/2014).
Dia juga meyakini, pendapatan dapat tumbuh sekitar 20% hingga akhir tahun. Menurutnya, optimisme ini didasarkan oleh beberapa faktor, diantaranya tingkat pertumbuhan tertanggung individu yang meningkat serta klaim surrender atau putus kontrak yang menurun.
“Meningkatnya kepercayaan nasabah terhadap industri asuransi jiwa juga tercermin dari menurunnya jumlah klaim surrender sebesar 39,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” terangnya.
(rna)