Daging Tak Layak Beredar di Pasar Jelang Ramadan

Rabu, 25 Juni 2014 - 22:32 WIB
Daging Tak Layak Beredar...
Daging Tak Layak Beredar di Pasar Jelang Ramadan
A A A
SERANG - Dinas Pertanian Kota Serang bersama-sama dengan Dinas pertenakan Banten melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Induk Rau Kota Serang, Banten untuk mencari daging babi atau celeng yang kerap beredar saat menjelang bulan suci Ramadan.

Namun petugas tidak menemukan daging yang dicari melainkan menemukan adanya peredaran daging beku yang ditemukan beredar di pasar tradisional. Padahal, seperti diketahui, peredaran daging beku atau daging impor hanya diperbolehkan di swalayan, restoran, dan hotel.

Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Hewan (Keswan) Distan Kota Serang Ratna Suryaningrum mengatakan, sidak tersebut merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap menjelang Ramadan. Untuk mengantisipasi peredaran daging babi, selain itu mencari bahan makanan yang mengandung formalin.

“Menjelang Ramadan animo masyarakat untuk mengonsumsi daging cukup tinggi, maka khawatir terdapat pedagang nakal yang memanfaatkan momen tersebut dengan menjual atau mengoplos daging babi dan daging berformalin,” katanya, Rabu (25/6/2014).

Selain ditemukan daging beku di PasaTradisional petugas juga menemukan daging dengan kualitas tidak layak konsumsi, karena tingkat keasaman yang tinggi. Serta sudah tidak layak untuk dijual. Oleh karena itu, mereka akan menindaklanjuti temuan tersebut untuk diteliti dengan membawa sampel daging ke laboratorium.

“Saya menyayangkan masih beredarnya daging impor di pasar tradisional, padahal hal ini sudah dilarang,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Gabungan Pengusaha dan Pedagang Daging (Gappenda) Kota Serang Khaeruzaman memastikan kualitas daging yang beredar di Pasar Induk Rau baik, serta tidak ada peredaran daging babi. Terkait temuan petugas, daging tersebut merupakan daging sisa yang tidak laku terjual.

Daging impor, lanjut Zaman, pihaknya berharap agar daging tersebut tidak masuk ke pasar tradisional karena diperuntukkan bagi pasar modern. Selain itu, pemerintah juga menekan harga daging segar di pasaran, agar sama dengan harga daging beku.

“Harus ada kebijakan pemerintah, karena harga daging segar cukup jauh dibanding daging beku. Jadi jika ada daging beku di pasar tradisional, kasihan pedagang daging segar. Tentu konsumen lebih memilih daging beku yang lebih murah,” tegasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7357 seconds (0.1#10.140)