Jelang Ramadan Stok BBM di Kefamenanu Habis
A
A
A
KEFAMENANU - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi masih saja terjadi di Kota Kefamenanu, Timor Tengah Utara (TTU), NTT. Hingga Jumat pagi para sopir kendaraan terus mengantre berjam-jam hanya untuk mendapatkan jatah BBM.
Piter Opat, seorang sopir angkutan pedesaan mengatakan, dirinya sudah mengantri sejak pagi hari dan dia lakukan sejak empat hari terakhir namun belum juga mendapat jatah BBM untuk kendaraannya.
“Hari ini sudah masuk hari keempat, kami sudah antri sejak pagi tapi belum memperoleh BBM, padahal nanti agak siang minyak sudah habis nanti kami tidak dapat lagi," Ungkap Piter saat sedang mengantri di SPBU 01, Naisleu, Kefamenanu, Jumat (27/6/2014).
Sementara itu pengelola SPBU-01, Jalan Sonbay, Naisleu Vinsen Teneka mengakui pasokan BBM kali ini tidak sesuai permintaan akibatnya terjadi antrian sejak empat hari terakhir.
“Biasanya kita minta 30 kiloliter namun kali ini hanya diberikan 15 kiloliter saja jadi ada antrian seperti ini, kita belum tau ada kendala apa dalam pengiriman,” ungkap Vinsen.
Terbatasnya stok BBM bersubsidi seperti solar dan premium ini membuat para sopir angkot maupun sepeda motor berebut untuk bisa mengantre di depan.
Antrean panjang kendaraan ini juga diperparah dengan adanya pembelian BBM menggunakan sepeda motor bertangki besar yang terus menenerus membuat suasana antrean di SPBU tidak teratur.
Piter Opat, seorang sopir angkutan pedesaan mengatakan, dirinya sudah mengantri sejak pagi hari dan dia lakukan sejak empat hari terakhir namun belum juga mendapat jatah BBM untuk kendaraannya.
“Hari ini sudah masuk hari keempat, kami sudah antri sejak pagi tapi belum memperoleh BBM, padahal nanti agak siang minyak sudah habis nanti kami tidak dapat lagi," Ungkap Piter saat sedang mengantri di SPBU 01, Naisleu, Kefamenanu, Jumat (27/6/2014).
Sementara itu pengelola SPBU-01, Jalan Sonbay, Naisleu Vinsen Teneka mengakui pasokan BBM kali ini tidak sesuai permintaan akibatnya terjadi antrian sejak empat hari terakhir.
“Biasanya kita minta 30 kiloliter namun kali ini hanya diberikan 15 kiloliter saja jadi ada antrian seperti ini, kita belum tau ada kendala apa dalam pengiriman,” ungkap Vinsen.
Terbatasnya stok BBM bersubsidi seperti solar dan premium ini membuat para sopir angkot maupun sepeda motor berebut untuk bisa mengantre di depan.
Antrean panjang kendaraan ini juga diperparah dengan adanya pembelian BBM menggunakan sepeda motor bertangki besar yang terus menenerus membuat suasana antrean di SPBU tidak teratur.
(gpr)