Munggahan, Omzet Pedagang Daging di Bandung Naik 50%
A
A
A
BANDUNG - Beberapa hari menjelang bulan suci Ramadan biasanya harga kebutuhan barang pokok naik. Namun hal itu tak berlaku bagi harga daging sapi di pasaran yang tetap stabil.
Salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Cihaurgeulis (Suci), H Aud mengungkapkan, harga daging sejak awal hingga kini menjelang Ramadan masih stabil.
"Biasanya kalau munggahan seperti ini naiknya bisa sampai Rp10 ribu per kilogram, tapi sekarang stabil. Harga daging berkisar antara Rp90-110 ribu per kilogram tergantung jenisnya," jelasnya saat berbincang dengan wartawan, Jumat (27/6/2014).
Dia menduga harga bisa stabil lantaran pasokan daging saat ini melimpah di pasaran. "Stabil itu, ya mungkin karena stok lagi banyak. Tapi enggak tau nanti pas puasa apakah naik atau tetap stabil," ucapnya.
Disinggung soal omzet, Aud mengaku selama munggahan omzet yang diraihnya perhari bisa naik hingga 50%. Bahkan dari komoditi yang dijual, Aud pun mengaku menambahnya hingga 2 kali lipat.
"Alhamdullilah kalau omzet pas munggahan ada kenaikan sampai 50%. Jualan juga kita tambah, yang biasanya 100 kilogram sekarang sampai 200 kilogram. Kebanyakan masyarakat beli daging sama buntut, kalau jeroan kurang," kata Aud yang sudah berdagang sejak tahun 1978 itu.
Salah seorang pedagang daging sapi di Pasar Cihaurgeulis (Suci), H Aud mengungkapkan, harga daging sejak awal hingga kini menjelang Ramadan masih stabil.
"Biasanya kalau munggahan seperti ini naiknya bisa sampai Rp10 ribu per kilogram, tapi sekarang stabil. Harga daging berkisar antara Rp90-110 ribu per kilogram tergantung jenisnya," jelasnya saat berbincang dengan wartawan, Jumat (27/6/2014).
Dia menduga harga bisa stabil lantaran pasokan daging saat ini melimpah di pasaran. "Stabil itu, ya mungkin karena stok lagi banyak. Tapi enggak tau nanti pas puasa apakah naik atau tetap stabil," ucapnya.
Disinggung soal omzet, Aud mengaku selama munggahan omzet yang diraihnya perhari bisa naik hingga 50%. Bahkan dari komoditi yang dijual, Aud pun mengaku menambahnya hingga 2 kali lipat.
"Alhamdullilah kalau omzet pas munggahan ada kenaikan sampai 50%. Jualan juga kita tambah, yang biasanya 100 kilogram sekarang sampai 200 kilogram. Kebanyakan masyarakat beli daging sama buntut, kalau jeroan kurang," kata Aud yang sudah berdagang sejak tahun 1978 itu.
(gpr)