Bayar Utang, BUMI Alihkan Saham ke CIC

Kamis, 03 Juli 2014 - 12:04 WIB
Bayar Utang, BUMI Alihkan...
Bayar Utang, BUMI Alihkan Saham ke CIC
A A A
JAKARTA - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengalihkan sebanyak 19% saham perseroan di Kaltim Prima Coal (KPC) senilai USD950 juta atau sekitar Rp11,31 triliun ke China Investment Corporation (CIC).

Pengalihan saham ini merupakan bagian perjanjian penyelesaian utang pada 9 Oktober tahun lalu. Dengan demikian, utang BUMI kepada CIC berhasil dipangkas sebesar USD1,039 miliar atau sekitar Rp12,36 triliun.

Sebelumnya, BUMI memiliki utang kepada CIC mencapai USD1,989 miliar atau sekitar Rp23,67 triliun, terdiri atas utang pokok, bunga yang ditangguhkan dan pinalti atas pelunasan dipercepat.

Selanjutnya, perusahaan tambang Grup Bakrie ini akan kembali mengalihkan 42% sahamnya di PT Bumi Resources Minerals Tbk senilai USD257 juta atau Rp3,06 triliun dan saham perseroan senilai USD150 juta atau sekitar Rp1,79 triliun ke CIC pada September 2014.

Pengalihan tersebut akan dilakukan setelah pelaksanaan penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue sebanyak 26,17 miliar lembar senilai Rp6,54 triliun.

Dengan pengalihan saham tahap kedua tersebut, maka utang BUMI akan berkurang hingga USD632 juta atau sekitar Rp7,52 triliun, dengan tingkat suku bunga Libor +6,7% per tahun. Dengan begitu, dalam kurun waktu 12 bulan pertama, tidak ada kewajiban membayar bunga atau pokok utang.

Sementara utang pokok wajib dibayar setiap enam bulan selama dua tahun ke depan. Sedangkan bunga pinjaman per bulan dimulai bulan ke-13 dan seterusnya.

Direktur Utama BUMI Ari Hudaya mengatakan, pengalihan saham ini merupakan langkah awal perseroan memperbaiki struktur keuangan dan komitmen perusahaan mengurangi utang.

"Kami menyambut CIC sebagai mitra (equity partner) utama kami dan ke depan bersama-sama mengembangkan aset kami dengan kekuatan yang terus meningkat," kata dia dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (3/7/2014).

Secara fundamental, dia menuturkan, BUMI memiliki kekuatan, di mana perseroan mampu meningkatkan kapasitas tahunan batu bara lebih dari 90 juta ton sekaligus melakukan efisiensi operasi dan biaya secara signifikan.

"Kami percaya struktur permodalan yang baru disertai pemulihan harga batu bara akan mampu membuat kami memperoleh kembali kekuatan, sehingga menghasilkan keuntungan seperti semula," tandasnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0813 seconds (0.1#10.140)