Pemerintah Didesak Jamin Daging Celeng Tak Masuk Pasar

Kamis, 03 Juli 2014 - 18:43 WIB
Pemerintah Didesak Jamin...
Pemerintah Didesak Jamin Daging Celeng Tak Masuk Pasar
A A A
JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR Habib Nabiel Almusawa meminta pemerintah segera merespon isu dugaan maraknya peredaran daging celeng dan menanggulanginya dengan cepat.

"Jangan biarkan isu ini terus menggelinding yang membuat masyarakat semakin resah," katan dia dalam rilisnya kepada Sindonews, Kamis (3/7/2014).

Hal tersebut dikatakan Habib dalam menanggapi adanya informasi dugaan masuknya daging celeng ke pasar tradisional. Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian mencurigai arus pengiriman daging celeng dari Sumatera ke Jawa.

Pengiriman tersebut sebenarnya sudah berlangsung sejak lama untuk keperluan pakan hewan di Kebun Binatang Ragunan dan kebun binatang lainnya di Jawa. Namun kali ini terjadi peningkatan volume pengiriman yang sangat tidak masuk akal.

Selain itu, Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan DKI Jakarta dilibatkan untuk investigasi lapangan. Hasilnya terungkap, peningkatan pengiriman bukan digunakan untuk pakan hewan tetapi masuk ke pasar umum.

"Pemerintah harus menjamin bahwa daging celeng tidak masuk pasar tradisional. Mana bulan puasa, benar-benar menyakiti hati umat Islam kalau hal ini benar," tuturnya.

Jaminan tersebut, lanjut Habib, jangan sekedar pernyataan untuk menenangkan masyarakat saja. "Tetapi pernyataan yang merupakan kesimpulan dari hasil investigasi aparat pemerintah terkait yang memang tidak menemukan rembesan daging celeng itu di pasar-pasar umum," paparnya.

Dia mengatakan, masyarakat awam banyak yang tidak bisa membedakan antara daging sapi dan daging celeng. Mereka ini perlu dilindungi pemerintah. "Kan pemerintah punya petugas yang tahu persis perbedaannya," ucapnya.

"Ingat urusan makanan yang tak halal ini sudah kita masukkan dalam revisi UU Pangan. Para pelaku yang mengedarkannya bisa dituntut dengan hukuman berat," pungkas Habib.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1281 seconds (0.1#10.140)