Pasca Lebaran Nozzle BBM Bersubsidi Akan Dikurangi
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah berencana akan mengurangi jumlah kran pengisi (nozzle) bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk menekan konsumsi BBM bersubsidi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Edy Hermantoro mengatakan, pengurangan nozzle BBM bersubsidi tidak dilaksanakan dalam waktu dekat. Kemungkinan, lanjut dia, pengurangan nozzle BBM bersubsidi baru dapat dilaksanakan pada Agustus mendatang.
"Kami upayakan Agustus. Jadi kami upayakan agar kuota yang ditetapkan sebesar 46 juta bisa dimanfaatkan dengan baik," katanya, di Jakarta, Jumat (4/7/2014).
Saat ini, lanjut Edy, Kementerian ESDM telah menginstruksikan kepada PT Pertamina (persero) untuk melaksanakan kebijakan pengurangan nozzle dengan bekerjasama dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas). Lantaran tidak semua SPBU milik Pertamina merupakan milik pengusaha yang tergabung dalam Hiswana Migas.
"Pertamina perlu bicara dengan Hiswana Migas. Tidak semua SPBU dikuasai Pertamina" kata dia.
Seperti diketahui, sebelumnya pemerintah menegaskan akan menjaga ketat kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar 46 juta kiloliter (kl) tahun ini yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Edy Hermantoro mengatakan, pengurangan nozzle BBM bersubsidi tidak dilaksanakan dalam waktu dekat. Kemungkinan, lanjut dia, pengurangan nozzle BBM bersubsidi baru dapat dilaksanakan pada Agustus mendatang.
"Kami upayakan Agustus. Jadi kami upayakan agar kuota yang ditetapkan sebesar 46 juta bisa dimanfaatkan dengan baik," katanya, di Jakarta, Jumat (4/7/2014).
Saat ini, lanjut Edy, Kementerian ESDM telah menginstruksikan kepada PT Pertamina (persero) untuk melaksanakan kebijakan pengurangan nozzle dengan bekerjasama dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas). Lantaran tidak semua SPBU milik Pertamina merupakan milik pengusaha yang tergabung dalam Hiswana Migas.
"Pertamina perlu bicara dengan Hiswana Migas. Tidak semua SPBU dikuasai Pertamina" kata dia.
Seperti diketahui, sebelumnya pemerintah menegaskan akan menjaga ketat kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar 46 juta kiloliter (kl) tahun ini yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014.
(gpr)