Kota BBM Bersubsidi 2015 Naik, Anggaran Harus Ditambah
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan, negara harus mencari pendapatan lebih banyak, karena kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) 2015 lebih besar ketimbang tahun ini.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2015 Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR telah menyepakati kuota BBM dalam kisaran 47-48 juta KL, lebih tinggi dari kuota APBNP tahun ini 46 juta Kl.
Menurut Jero hal tersebut wajar. Pasalnya, pertumbuhan kendaraan terus mengalami peningkatan setiap tahun. "kalau logika bener pasti naik, motor tambah 9 juta, mobil 1,2 juta itu makanya BBM pasti naik. Tidak ada teorinya pasti akan naik kebutuhan BBM-nya," kata Jero, usai melakukan buka puasa bersama di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (4/7/2014).
Jero mengungkapkan, karena kuota BBM bersubdi 2015 lebih tinggi dari tahun ini, maka anggaran untuk BBM bersubsidi akan lebih besar. Karena itu pemerintah harus mencari pendapatan lebih banyak.
"Pengaruh banyak sekali cari uang lebih banyak. Jadi harus nambah income, nambah anak jadi nambah lagi bebannya, harus giat lagi bekerja," paparnya.
Jero mengungkapkan, untuk mengatisipasi kenaikan konsumsi tersebut, harus ditekan dengan melakukan penghematan dan pengetatan pengawasan distribusi agar tidak terjadi penyelundupan. "Sekarang gimana enggak naik? Perlu cara menghemat, penyelundupan ditangkapi," pungkasnya.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2015 Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR telah menyepakati kuota BBM dalam kisaran 47-48 juta KL, lebih tinggi dari kuota APBNP tahun ini 46 juta Kl.
Menurut Jero hal tersebut wajar. Pasalnya, pertumbuhan kendaraan terus mengalami peningkatan setiap tahun. "kalau logika bener pasti naik, motor tambah 9 juta, mobil 1,2 juta itu makanya BBM pasti naik. Tidak ada teorinya pasti akan naik kebutuhan BBM-nya," kata Jero, usai melakukan buka puasa bersama di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (4/7/2014).
Jero mengungkapkan, karena kuota BBM bersubdi 2015 lebih tinggi dari tahun ini, maka anggaran untuk BBM bersubsidi akan lebih besar. Karena itu pemerintah harus mencari pendapatan lebih banyak.
"Pengaruh banyak sekali cari uang lebih banyak. Jadi harus nambah income, nambah anak jadi nambah lagi bebannya, harus giat lagi bekerja," paparnya.
Jero mengungkapkan, untuk mengatisipasi kenaikan konsumsi tersebut, harus ditekan dengan melakukan penghematan dan pengetatan pengawasan distribusi agar tidak terjadi penyelundupan. "Sekarang gimana enggak naik? Perlu cara menghemat, penyelundupan ditangkapi," pungkasnya.
(gpr)