Tingkat Okupansi Bus Diyakini Meningkat Mudik Tahun ini
A
A
A
BANDUNG - Tingkat penumpang jalur darat pada momen mudik tahun ini diyakini meningkat. Menurut data yang dihasilkan survei kebutuhan angkutan lebaran 2014 yang dilakukan Organda dengan Balitbang Kemenhub, pertumbuhan pemudik ke Bandung Raya sebesar 6,72%.
Sekjen DPP Organda Andriansyah mengatakan, pertumbuhan ini merupakan peluang bagi para pengusaha angkutan darat mengingat kebijakan dari PT KAI pun dirasa sangat mendukung.
“PT KAI menerapkan kebijakan one ticket one seat. Tingkat okupansi KA juga dibatasi hanya 100 %. Ini peluang besar bagi pelaku jasa angkutan bus untuk menarik para pemudik memilih bus,” ujarnya kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Apalagi, kata dia, saat ini jumlah armada bus tumbuh sebesar 5 % menjadi 7.439.256 armada. "Secara teknis kami sangat siap menghadapi lebaran ini,” sambungnya.
Masih menurut survei, akan ada sebanyak 1,2 juta penumpang yang mengambil jalur Selatan Jabar yakni rute dari Jabodetabek ke Tasikmalaya.
“Sementara yang memilih jalur Utara yakni Cirebon jumlah pemudik sebanyak 1,189 juta penumpang. Jalur Selatan menjadi favorit para pemudik. Untuk itu, pengusaha bus harus mempersiapkan armada lebih banyak ke jalur tersebut,” tutur Andriansyah.
Namun begitu, Andriansyah menghimbau para pengusaha bus untuk melakukan kampanye terkait keselamatan yang seringkali masih dikhawatirkan para pemudik. Menurutnya, masih banyak pemudik yang menilai terlalu berisiko jika menggunakan bus saat mudik.
“Agar tidak ada kekhawatiran soal keselamatan dalam menggunakan, para pengusaha harus meyakinkan para pemudik dengan kesiapan armada yang akan digunakan saat momen mudik nanti,” imbuhnya.
Selain itu, Organda juga memprediksi perputaran uang saat mudik lebaran di Jabar akan mencapai Rp 3,24 triliun. Perputaran uang ini menurutnya akan terjadi pda H-7 sampai H+7 lebaran.
Sekjen DPP Organda Andriansyah mengatakan, pertumbuhan ini merupakan peluang bagi para pengusaha angkutan darat mengingat kebijakan dari PT KAI pun dirasa sangat mendukung.
“PT KAI menerapkan kebijakan one ticket one seat. Tingkat okupansi KA juga dibatasi hanya 100 %. Ini peluang besar bagi pelaku jasa angkutan bus untuk menarik para pemudik memilih bus,” ujarnya kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Apalagi, kata dia, saat ini jumlah armada bus tumbuh sebesar 5 % menjadi 7.439.256 armada. "Secara teknis kami sangat siap menghadapi lebaran ini,” sambungnya.
Masih menurut survei, akan ada sebanyak 1,2 juta penumpang yang mengambil jalur Selatan Jabar yakni rute dari Jabodetabek ke Tasikmalaya.
“Sementara yang memilih jalur Utara yakni Cirebon jumlah pemudik sebanyak 1,189 juta penumpang. Jalur Selatan menjadi favorit para pemudik. Untuk itu, pengusaha bus harus mempersiapkan armada lebih banyak ke jalur tersebut,” tutur Andriansyah.
Namun begitu, Andriansyah menghimbau para pengusaha bus untuk melakukan kampanye terkait keselamatan yang seringkali masih dikhawatirkan para pemudik. Menurutnya, masih banyak pemudik yang menilai terlalu berisiko jika menggunakan bus saat mudik.
“Agar tidak ada kekhawatiran soal keselamatan dalam menggunakan, para pengusaha harus meyakinkan para pemudik dengan kesiapan armada yang akan digunakan saat momen mudik nanti,” imbuhnya.
Selain itu, Organda juga memprediksi perputaran uang saat mudik lebaran di Jabar akan mencapai Rp 3,24 triliun. Perputaran uang ini menurutnya akan terjadi pda H-7 sampai H+7 lebaran.
(dyt)