KRAS-Kontraktor Teken Kontrak Bangun Pabrik HSM II
A
A
A
JAKARTA - PT Krakatau Steet Tbk (KRAS) dan konsorsium kontraktor SMS Siemag AG (Jerman) - PT Krakatau Engineering menandatangani kontrak pembangunan pabrik pabrik baja lembaran panas atau hot strip mill (HSM) II pada awal 4 Juli 2014.
Pabrik ini memiliki kapasitas 1,5 juta ton baja canai panas atau hot rolled coil (HRC) per tahun dan dapat ditingkatkan kapasitasnya pada pengembangan tahap berikutnya
Dalam keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dijelaskan bahwa pembangunan pabrik HSM baru tersebut seiring dengan rencana peningkatan kapasitas produksi HRC dari 2,4 juta ton menjadi 3,9 juta ton per tahun. Pabrik ini ditargetkan mampu mencapai produktivitas dan kualitas yang tinggi serta memnuhi persyaratan dari konsumen.
Peralatan utama yang akan dibangun, meliputi satu unit reheating furnace, satu unit roughing mill, lima stand finishing mill, laminar cooling dan satu unit down coiler. Sedangkan fasilitas pendukung yang akan dipasok, diantaranya slab yard, coil yard, roll shop dan water treatment plant.
Pabrik ini direncanakan beroperasi pada 2017. Adapun sumber pendanaan pembangnan pabrik sebagian berasal dari dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) senilai Rp928,3 miliar. Perseroan sempat mengungkapkan bahwa total pembangunan pabrik tersebut mencapai Rp3,6 triliun.
Pabrik ini memiliki kapasitas 1,5 juta ton baja canai panas atau hot rolled coil (HRC) per tahun dan dapat ditingkatkan kapasitasnya pada pengembangan tahap berikutnya
Dalam keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dijelaskan bahwa pembangunan pabrik HSM baru tersebut seiring dengan rencana peningkatan kapasitas produksi HRC dari 2,4 juta ton menjadi 3,9 juta ton per tahun. Pabrik ini ditargetkan mampu mencapai produktivitas dan kualitas yang tinggi serta memnuhi persyaratan dari konsumen.
Peralatan utama yang akan dibangun, meliputi satu unit reheating furnace, satu unit roughing mill, lima stand finishing mill, laminar cooling dan satu unit down coiler. Sedangkan fasilitas pendukung yang akan dipasok, diantaranya slab yard, coil yard, roll shop dan water treatment plant.
Pabrik ini direncanakan beroperasi pada 2017. Adapun sumber pendanaan pembangnan pabrik sebagian berasal dari dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) senilai Rp928,3 miliar. Perseroan sempat mengungkapkan bahwa total pembangunan pabrik tersebut mencapai Rp3,6 triliun.
(rna)