SMGR Tak Terpengaruh Pemotongan Anggaran Infrastruktur
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah dan DPR belum lama ini mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 untuk diundangkan.
Akibatnya, anggaran pengembangan infrastruktur terpangkas hingga Rp17,7 triliun menjadi sebesar Rp122,3 triliun dari sebelumnya Rp140 triliun.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Dwi Soetjipto mengatakan, penjualan perseroan tidak terlalu terpengaruh dengan pemangkasan anggaran infrastruktur tersebut. Pasalnya, porsi penjualan swasta lebih besar daripada pemerintahan.
"Ya tapi kan peran swasta porsinya lebih besar dari pemerintah. Kalau di infrastruktur itu mungkin swasta dua kali lebih dari anggaran pemerintah. Apalagi kalau di properti kan lebih banyak swasta," ujar dia di Kantor SMGR Jakarta, Selasa (15/7/2014).
Lebih lanjut Dwi menyebutkan, sebanyak 80% kebutuhan semen di Indonesia diserap untuk sektor properti. Sementara 20% baru diserap infrastruktur pemerintahan.
"Jadi, kalau 20% berkurang dikit. Asal orang itu punya keyakinan untuk berinvestasi, propertinya yang 80% itu akan tumbuh dengan baik," pungkas dia.
Akibatnya, anggaran pengembangan infrastruktur terpangkas hingga Rp17,7 triliun menjadi sebesar Rp122,3 triliun dari sebelumnya Rp140 triliun.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Dwi Soetjipto mengatakan, penjualan perseroan tidak terlalu terpengaruh dengan pemangkasan anggaran infrastruktur tersebut. Pasalnya, porsi penjualan swasta lebih besar daripada pemerintahan.
"Ya tapi kan peran swasta porsinya lebih besar dari pemerintah. Kalau di infrastruktur itu mungkin swasta dua kali lebih dari anggaran pemerintah. Apalagi kalau di properti kan lebih banyak swasta," ujar dia di Kantor SMGR Jakarta, Selasa (15/7/2014).
Lebih lanjut Dwi menyebutkan, sebanyak 80% kebutuhan semen di Indonesia diserap untuk sektor properti. Sementara 20% baru diserap infrastruktur pemerintahan.
"Jadi, kalau 20% berkurang dikit. Asal orang itu punya keyakinan untuk berinvestasi, propertinya yang 80% itu akan tumbuh dengan baik," pungkas dia.
(izz)