Jero: Uji Coba Biodiesel 20% untuk Tekan Subsidi BBM
A
A
A
JAKARTA - Program pencampuran solar dengan biofuel sebagai gerakan dari persiapan pelaksanaan program 2016 dari Kementerian ESDM, hari ini digerakkan kembali lewat peresmian uji jalan (road test) Pemanfaatan Biodiesel 20% (B20) pada kendaraan bermotor.
Program ini diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dengan menggandeng Kementerian Pertanian (Kementan).
"Hari ini kita gerakkan lagi persiapan untuk pelaksanaan program 2016 yaitu mencampur solar dengan biofuel sebanyak 20%, selama ini yang 10% sudah berjalan, karena itu harus diuji coba, di road test," ujar Menteri ESDM Jero Wacik, Kamis (17/7/2014).
Menurutnya, program ini juga termasuk dalam pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) negara yang angkanya sampai saat ini masih melambung.
"Beban kita sekarang ini impor BBM, premium dan solar. Itu termasuk beban yang besar disubsidi oleh negara. Kenapa besar? Karena angkanya mencapai hampir Rp400 triliun. Mestinya kalau bisa dikurangi itu kan bagus, bisa meningkatkan kesejahteraan yang lain," katanya.
Jero mengungkapkan bahwa, pengujian untuk subsidi dilakukan dengan pengkajian alternatif, ada beberapa yang belum dikaji. Sehingga harus memakai nozel, noncash.
"Hal yang bisa dilaksanakan kita tes, karena ini mangandung sistem, teknologi rakyat banyak. Kalau berhubungan dengan rakyat banyak selalu di uji coba. Kalau oke, kita sosialisasikan, kemudian jalan," ujar dia.
Dia mengatakan, bahwa mudah untuk membuat peraturan tersebut. "Sekarang bisa saya teken, tapi begitu jalan, sebaiknya jangan berkelahi antara supir dan petugas SPBU. Jadi kita kaji semua. Niat kami selalu cari celah mana yang bisa dilakukan untuk mengurangi subsidi," pungkasnya.
Program ini diresmikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dengan menggandeng Kementerian Pertanian (Kementan).
"Hari ini kita gerakkan lagi persiapan untuk pelaksanaan program 2016 yaitu mencampur solar dengan biofuel sebanyak 20%, selama ini yang 10% sudah berjalan, karena itu harus diuji coba, di road test," ujar Menteri ESDM Jero Wacik, Kamis (17/7/2014).
Menurutnya, program ini juga termasuk dalam pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) negara yang angkanya sampai saat ini masih melambung.
"Beban kita sekarang ini impor BBM, premium dan solar. Itu termasuk beban yang besar disubsidi oleh negara. Kenapa besar? Karena angkanya mencapai hampir Rp400 triliun. Mestinya kalau bisa dikurangi itu kan bagus, bisa meningkatkan kesejahteraan yang lain," katanya.
Jero mengungkapkan bahwa, pengujian untuk subsidi dilakukan dengan pengkajian alternatif, ada beberapa yang belum dikaji. Sehingga harus memakai nozel, noncash.
"Hal yang bisa dilaksanakan kita tes, karena ini mangandung sistem, teknologi rakyat banyak. Kalau berhubungan dengan rakyat banyak selalu di uji coba. Kalau oke, kita sosialisasikan, kemudian jalan," ujar dia.
Dia mengatakan, bahwa mudah untuk membuat peraturan tersebut. "Sekarang bisa saya teken, tapi begitu jalan, sebaiknya jangan berkelahi antara supir dan petugas SPBU. Jadi kita kaji semua. Niat kami selalu cari celah mana yang bisa dilakukan untuk mengurangi subsidi," pungkasnya.
(izz)