Yuan Sangat Mungkin Jadi Mata Uang Dunia

Jum'at, 18 Juli 2014 - 15:33 WIB
Yuan Sangat Mungkin Jadi Mata Uang Dunia
Yuan Sangat Mungkin Jadi Mata Uang Dunia
A A A
JAKARTA - Mata uang China, Yuan atau Remimbi diprediksi akan menggeser dominasi dolar Amerika Serikat (AS) sebagai mata uang internasional di masa yang akan datang.

Menanggapi hal itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengungkapkan, setidaknya pemerintahan Tiongkok harus membuat Yuan dipegang oleh negara lain. Dengan begitu, Yuan dapat dikatakan sebagai mata uang internasional.

"Kalau Remimbi atau Yuan mau jadi mata uang internasional, uang itu harus dipegang negara lain, kalau enggak ya enggak bisa menjadi uang internasional," ucap Chatib di Gedung Kemenkeu Jakarta, Jumat (18/7/2014).

Lebih lanjut dia menuturkan, jika Yuan berhasil dipegang negara lain, maka current account-nya pun harus defisit. "Karena kalau impor anda lebih besar dengan ekspor anda, berarti negara lainkan akan mengekspor ke China. Akibatnya mata uang China dia pegang banyak kan," tambah dia.

Sementara sebaliknya, sambung Chatib, jika mata uang China (Yuan) surplus, implikasinya kemungkinan negara lain tidak akan memegang Yuan.

Selain itu, jika Yuan menjadi mata uang internasional, maka tidak ada lagi reseksi kapital China. Dengan demikian, uang bisa dengan bebas keluar masuk. "Jadi uangnya bisa keluar masuk dengan mudah. Jadi tanpa itu Yuan enggak bisa konvert kan repot," jelas Chatib.

Sementara Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Chairul Tandjung mengungkapkan, wajar saja jika Yuan atau Remimbi menjadi mata uang internasional. Pasalnya perekonomian China terus tumbuh dan negeri tirai bambu tersebut merupakan negara kedua terbesar di dunia secara ekonomi.

"Bahkan diramalkan tidak lama lagi China akan menjadi nomor satu kekautan ekonomi, sizing-nya akan lebih besar di AS. Wajar negara yang paling besar mata uangnya akan dipakai menjadi mata uang dunia," terang CT.

Namun, Menteri yang pernah dijuluki anak singkong ini mengungkapkan, butuh waktu 10 hingga 20 tahun untuk Yuan menggantikan posisi USD. "Pelan-pelan akan menjadi besarlah. Dan itu satu hal yang common negara yang paling besar ekonominya, mata uangnya pembayaran dipakai di dunia." tandasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9658 seconds (0.1#10.140)