IHSG Berpotensi Lanjutkan Kenaikan
Senin, 21 Juli 2014 - 08:46 WIB

IHSG Berpotensi Lanjutkan Kenaikan
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini diprediksi masih berpotensi melanjutkan kenaikan jika pelaku pasar tidak panik dan khawatir menjelang pengumuman hasil pemilihan presiden (pilpres) pada 22 Juli 2014.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, bullish harami di bawah upper bollinger band (UBB). MACD mencoba bertahan naik dengan histogram positif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R mencoba berbalik naik.
Laju IHSG pada akhir pekan lalu sempat berada di sekitar target support 5.028-5.046 dan juga sempat berada di target resisten 5.100-5.150, meski berakhir di bawah target tersebut. IHSG mencoba bertahan positif meski sentimen yang ada tidak begitu mendukung.
“Dengan asumsi pelaku pasar tidak terlalu khawatir dan panik, maka IHSG pun masih berpotensi melanjutkan kenaikan. Akan tetapi, tetap mewaspadai aksi-aksi profit taking yang dapat menahan potensi kenaikan lanjutan tersebut,“ kata dia dalam risetnya, Senin (21/7/2014).
Dia memprediksi, IHSG hari ini akan berada pada rentang support 5.032-5.069 dan resisten 5.092-5.136. Sementara IHSG pada akhir pekan lalu sempat bergerak di zona merah setelah terimbas merahnya laju bursa saham Asia, IHSG akhirnya mampu bertengger di zona hijau saat penutupan.
“Tampaknya jelang pengumuman final KPU, pelaku pasar mulai mencoba untuk tenang menanggapinya dan mengesampingkan ekspektasi akan terjadi kerusuhan dari pihak yang tidak terima dengan keputusan tersebut,“ ujarnya.
Pelaku pasar, dia menambhakan, kemungkinan akan adanya rekonsiliasi antara kedua kubu, sehingga dapat mengurangi potensi terjadinya kerusuhan. Dengan demikian, ekspektasi akan amannya kondisi pasca pengumuman KPU memberikan semangat bagi IHSG untuk berbalik menghijau.
Masih nett buy nya asing dan penguatan pada saham-saham big caps turut menopang penguatan IHSG. Sepanjang perdagangan akhir pekan lalu, IHSG menyentuh level tertinggi 5.100,78 jelang akhir sesi 1 dan menyentuh level terendah 5.040,25 di awal sesi 1 dan berakhir di level 5.087,01.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, bullish harami di bawah upper bollinger band (UBB). MACD mencoba bertahan naik dengan histogram positif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R mencoba berbalik naik.
Laju IHSG pada akhir pekan lalu sempat berada di sekitar target support 5.028-5.046 dan juga sempat berada di target resisten 5.100-5.150, meski berakhir di bawah target tersebut. IHSG mencoba bertahan positif meski sentimen yang ada tidak begitu mendukung.
“Dengan asumsi pelaku pasar tidak terlalu khawatir dan panik, maka IHSG pun masih berpotensi melanjutkan kenaikan. Akan tetapi, tetap mewaspadai aksi-aksi profit taking yang dapat menahan potensi kenaikan lanjutan tersebut,“ kata dia dalam risetnya, Senin (21/7/2014).
Dia memprediksi, IHSG hari ini akan berada pada rentang support 5.032-5.069 dan resisten 5.092-5.136. Sementara IHSG pada akhir pekan lalu sempat bergerak di zona merah setelah terimbas merahnya laju bursa saham Asia, IHSG akhirnya mampu bertengger di zona hijau saat penutupan.
“Tampaknya jelang pengumuman final KPU, pelaku pasar mulai mencoba untuk tenang menanggapinya dan mengesampingkan ekspektasi akan terjadi kerusuhan dari pihak yang tidak terima dengan keputusan tersebut,“ ujarnya.
Pelaku pasar, dia menambhakan, kemungkinan akan adanya rekonsiliasi antara kedua kubu, sehingga dapat mengurangi potensi terjadinya kerusuhan. Dengan demikian, ekspektasi akan amannya kondisi pasca pengumuman KPU memberikan semangat bagi IHSG untuk berbalik menghijau.
Masih nett buy nya asing dan penguatan pada saham-saham big caps turut menopang penguatan IHSG. Sepanjang perdagangan akhir pekan lalu, IHSG menyentuh level tertinggi 5.100,78 jelang akhir sesi 1 dan menyentuh level terendah 5.040,25 di awal sesi 1 dan berakhir di level 5.087,01.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
(rna)