CT Ibaratkan Newmont Anak Nakal yang Harus Dipukul

Selasa, 22 Juli 2014 - 11:52 WIB
CT Ibaratkan Newmont...
CT Ibaratkan Newmont Anak Nakal yang Harus Dipukul
A A A
JAKARTA - Gugatan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) melalui dewan arbitrase International Center for The Settlement of Investment Disputers (ICSID) kepada Indonesia akibat larangan ekspor mineral mentah berbuntut panjang.

Pemerintah Indonesia bahkan berencana menggugat balik perusahaan tersebut melalui dewan arbitrase yang berbeda.

Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT) mengibaratkan Newmont layaknya anak nakal yang harus dipukul. Pasalnya, ini bukan kali pertama Newmont mengajukan gugatan arbitrase terhadap Indonesia.

"Kalau anak nakal kan harus kita pukul, kalau sudah nakalnya kelewatan. Jadi supaya ngerti filosofisnya," ucap CT saat acara buka puasa bersama di kediamannya, Menteng Jakarta, Senin (21/7/2014) malam.

Lebih lanjut dia menceritakan, sebelumnya perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) ini pernah mengajukan gugatan arbitrase lantaran tidak mau melakukan divestasi pada 1998.

Sebab itu, pemerintah harus bersikap tegas terhadap Newmont. Karena jika tidak, akan semakin banyak orang yang bermain dengan pemerintah Indonesia dengan mencari keuntungan tidak melalui jalan yang benar.

"Tadi saya terima Laporan dari Pak Lutfi. Pak Lutfi sekarang Menteri Perdagangan (Mendag) dulu Kepala BKPM dan dia ketua timnya. Bahwa Newmont pada prinsipnya dulu tidak mau melakukan divestasi, mau melakukan divestasi tapi hanya untuk dirinya sendiri. Nah memang melihat dari track record, perusahaan ini seringkali buat masalah," tutur CT.

Menurutnya, pemerintah hanya ingin menciptakan lingkungan investasi yang baik di Indonesia. Sebab, investor tidak akan mau menanamkan modalnya di Indonesia jika banyak masalah.

Dia mengatakan, pada dasarnya pemerintah berusaha melindungi investor yang berinvestasi di Indonesia. Namun, jika ada yang membangkang seperti Newmont, pemerintah tidak dapat mentolerir.

"Karenanya yang baik kita lindungi, yang mau usaha benar-benar kita kasih tempat, perlindungan, kemudahan, dan segala sesuatu yang baik. Tapi bagi yang tidak baik harus kasih pelajaran. Kita ingin kasih lihat ke semua investor, kalau investor yang baik kita kasih guarrantee, hadiah, kemudahan, kita kasih segala sesuatunya. Bagi yang tidak, kita kasih sting, supaya mereka nanti tidak main-main dengan Indonesia. Itu tujuannya," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1061 seconds (0.1#10.140)