BP Jamsostek Kesulitan Cairkan Dana Tak Bertuan
A
A
A
JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) mengaku kesulitan mencairkan dana tak bertuan yang saat ini mencapai Rp1,4 triliun.
Direktur Kepesertaan BP Jamsostek Junaedi mengatakan, meski pada 2014 telah resmi bertransformasi. Namun, pendistribusian dana tak bertuan masih sulit lantaran masih ada yang belum melakukan klaim.
"Sulitnya mencairkan dana tak bertuan ini banyak penyebabnya. Salah satunya adalah pindahnya peserta ke perusahaan yang baru, bahkan ada yang meninggal dunia," jelas Junaedi di Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Menurut Junaedi, dalam mencairkan dana tak bertuan ini, BP Jamsostek telah melakukan berbagai upaya, seperti menginformasikan melalui media nasional maupun media lokal. Bahkan pihaknya juga sudah mendatangi langsung alamat peserta terdaftar.
"Tetapi banyak yang sudah pindah alamat. Ini jadi kesulitan tersendiri," jelas dia.
Dia memaparkan, dari jumlah dana sekitar Rp1,4 triliun tersebut merupakan milik sekitar 1 juta peserta. Sebenarnya, BP Jamsostek ingin menitipkan dana tersebut kepada Balai Penitipan Lelang, akan tetapi hal tersebut tidak dapat dilakukan.
"Kita alihkan ke Balai Penitipan Lelang. Pandangan MA nggak boleh. Karena Balai Penitipan Lelang hanya untuk yang betul-betul sudah tidak jelas," tegasnya.
Direktur Kepesertaan BP Jamsostek Junaedi mengatakan, meski pada 2014 telah resmi bertransformasi. Namun, pendistribusian dana tak bertuan masih sulit lantaran masih ada yang belum melakukan klaim.
"Sulitnya mencairkan dana tak bertuan ini banyak penyebabnya. Salah satunya adalah pindahnya peserta ke perusahaan yang baru, bahkan ada yang meninggal dunia," jelas Junaedi di Jakarta, Rabu (23/7/2014).
Menurut Junaedi, dalam mencairkan dana tak bertuan ini, BP Jamsostek telah melakukan berbagai upaya, seperti menginformasikan melalui media nasional maupun media lokal. Bahkan pihaknya juga sudah mendatangi langsung alamat peserta terdaftar.
"Tetapi banyak yang sudah pindah alamat. Ini jadi kesulitan tersendiri," jelas dia.
Dia memaparkan, dari jumlah dana sekitar Rp1,4 triliun tersebut merupakan milik sekitar 1 juta peserta. Sebenarnya, BP Jamsostek ingin menitipkan dana tersebut kepada Balai Penitipan Lelang, akan tetapi hal tersebut tidak dapat dilakukan.
"Kita alihkan ke Balai Penitipan Lelang. Pandangan MA nggak boleh. Karena Balai Penitipan Lelang hanya untuk yang betul-betul sudah tidak jelas," tegasnya.
(rna)