Astra Agro Cetak Pendapatan Paruh Pertama Rp8 T
A
A
A
JAKARTA - PT Astra Agro Letari Tbk (AALI) sepanjang paruh pertama tahun ini mencetak pendapatan bersih sebesar Rp8,01 triliun. Angka tersebut naik 45,64% dibanding paruh pertama tahun lalu sebesar Rp5,5 triliun.
Laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/7/2014) menunjukkan naiknya pendapatan tersebut diikuti naiknya beban pokok pendapatan sekitar 36,4% menjadi Rp5,51 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,04 triliun.
Beban umum dan administrasi juga bertambah menjadi Rp319,92 miliar dari Rp273,99 miliar, beban penjualan menjadi Rp249,07 miliar dari Rp230,14 miliar, biaya pendanaan naik menjadi Rp45,13 miliar dari Rp27,05 miliar.
Sementara paruh pertama tahun ini, emiten perkebunan minyak sawit tersebut membukukan keuntungan selisih kurs sebesar Rp26,85 miliar dibanding paruh pertama tahun lalu yang mencatat rugi Rp34,23 miliar.
Selain itu, perseroan juga membukukan kenaikan dari penghasilan bunga menjadi Rp13,68 miliar dari Rp7,81 miliar, bagian atas hasil bersih pada pengendalian bersama entitas Rp10,71 miliar dan lain-lain bersih bertambah menjadi Rp74,57 miliar dari Rp46 miliar.
Akibatnya, laba periode berjalan meningkat 91,78% menjadi Rp1,43 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp745,64 miliar. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 91,08% menjadi Rp1,37 triliun dari Rp716,99 miliar.
Adapun laba per saham dasar/dilusian per akhir Juni naik menjadi Rp869,18 per lembar dibanding akhir Juni 2013 senilai Rp455,20 per lembar. Harga saham perseroan pukul 14.10 WIB berada di Rp26.250 per lembar atau naik 250 poin dibanding penutupan kemarin di Rp26.000 per lembar.
Total aset peruahaan pada enam bulan pertama tahun ini tercatat mencapai Rp17,21 triliun, dengan total utang sebesar Rp6,16 triliun. Angka itu meningkat dibanding akhir tahun lalu, di mana aset sebesar Rp14,96 triliun dengan total utang Rp4,7 triliun.
Laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/7/2014) menunjukkan naiknya pendapatan tersebut diikuti naiknya beban pokok pendapatan sekitar 36,4% menjadi Rp5,51 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp4,04 triliun.
Beban umum dan administrasi juga bertambah menjadi Rp319,92 miliar dari Rp273,99 miliar, beban penjualan menjadi Rp249,07 miliar dari Rp230,14 miliar, biaya pendanaan naik menjadi Rp45,13 miliar dari Rp27,05 miliar.
Sementara paruh pertama tahun ini, emiten perkebunan minyak sawit tersebut membukukan keuntungan selisih kurs sebesar Rp26,85 miliar dibanding paruh pertama tahun lalu yang mencatat rugi Rp34,23 miliar.
Selain itu, perseroan juga membukukan kenaikan dari penghasilan bunga menjadi Rp13,68 miliar dari Rp7,81 miliar, bagian atas hasil bersih pada pengendalian bersama entitas Rp10,71 miliar dan lain-lain bersih bertambah menjadi Rp74,57 miliar dari Rp46 miliar.
Akibatnya, laba periode berjalan meningkat 91,78% menjadi Rp1,43 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp745,64 miliar. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 91,08% menjadi Rp1,37 triliun dari Rp716,99 miliar.
Adapun laba per saham dasar/dilusian per akhir Juni naik menjadi Rp869,18 per lembar dibanding akhir Juni 2013 senilai Rp455,20 per lembar. Harga saham perseroan pukul 14.10 WIB berada di Rp26.250 per lembar atau naik 250 poin dibanding penutupan kemarin di Rp26.000 per lembar.
Total aset peruahaan pada enam bulan pertama tahun ini tercatat mencapai Rp17,21 triliun, dengan total utang sebesar Rp6,16 triliun. Angka itu meningkat dibanding akhir tahun lalu, di mana aset sebesar Rp14,96 triliun dengan total utang Rp4,7 triliun.
(rna)