Kebutuhan Uang Tunai di Kaltim Meningkat
A
A
A
KALIMANTAN - Semakin mendekati hari Lebaran, kebutuhan uang tunai masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) mulai mencapai puncak. Dalam sehari, masyarakat yang ingin menukar uang di Bank Indonesia (BI) bisa mencapai Rp3 miliar.
"Untuk di loket milik Bank Indonesia yang kita buka di Kantor Perakilan Bank Indonesia Kaltim di Samarinda saja membutuhkan uang tunai hingga Rp3 miliar. Itu untuk kebutuhan penukaran uang warga saja," kata Kepala Perwakilan BI Kaltim Ameriza Maruf Moesa, Rabu (23/7/2014).
Bank Indonesia Perwakilan Kaltim juga bekerja sama dengan 30 bank di Samarinda untuk membuka loket demi memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat, termasuk penukaran uang. Tercatat, transaksi di 30 bank tersebut mencapai Rp6 miliar per hari.
Untuk Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, pihaknya mengakui ada peningkatan kebutuhan uang tunai. Sehingga, modal kerja yang dikeluarkan juga ditingkatkan untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan masyarakat.
"Jelang Lebaran ini biasanya banyak muncul praktik perdagangan uang. Kami berupaya meminimalisir praktik tersebut dengan memberikan kemudahan masyarakat memperoleh kebutuhan uang tunai," ujar Ameriza.
Diperkirakan, warga yang akan menukarkan uang mencapai puncaknya pada Kamis (24/7/2014). Peningkatan jumlah penukar uang memang terus meningkat seiring semakin dekatnya Lebaran.
"Namun, kita bersyukur, dengan kemudahan yang kami berikan bersama bank-bank yang lain, praktik perdagangan uang mulai semakin berkurang. Masyarakat mulai sadar dan memilih menukar uangnya di bank," kata dia.
"Untuk di loket milik Bank Indonesia yang kita buka di Kantor Perakilan Bank Indonesia Kaltim di Samarinda saja membutuhkan uang tunai hingga Rp3 miliar. Itu untuk kebutuhan penukaran uang warga saja," kata Kepala Perwakilan BI Kaltim Ameriza Maruf Moesa, Rabu (23/7/2014).
Bank Indonesia Perwakilan Kaltim juga bekerja sama dengan 30 bank di Samarinda untuk membuka loket demi memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat, termasuk penukaran uang. Tercatat, transaksi di 30 bank tersebut mencapai Rp6 miliar per hari.
Untuk Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, pihaknya mengakui ada peningkatan kebutuhan uang tunai. Sehingga, modal kerja yang dikeluarkan juga ditingkatkan untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan masyarakat.
"Jelang Lebaran ini biasanya banyak muncul praktik perdagangan uang. Kami berupaya meminimalisir praktik tersebut dengan memberikan kemudahan masyarakat memperoleh kebutuhan uang tunai," ujar Ameriza.
Diperkirakan, warga yang akan menukarkan uang mencapai puncaknya pada Kamis (24/7/2014). Peningkatan jumlah penukar uang memang terus meningkat seiring semakin dekatnya Lebaran.
"Namun, kita bersyukur, dengan kemudahan yang kami berikan bersama bank-bank yang lain, praktik perdagangan uang mulai semakin berkurang. Masyarakat mulai sadar dan memilih menukar uangnya di bank," kata dia.
(izz)